Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang pernah memecah belah umat. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut dirinya dan bakal capres Anies Baswedan punya pandangan yang sama.
"Mas Anies sudah bertemu diskusi panjang. Mas Anies empat mata diskusi panjang dengan saya. Mas Anies pada dasarnya sama persis dengan saya. NKRI harga mati, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, itu sudah final," kata Cak Imin di PB PMII, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Cak Imin yang merupakan bakal cawapres Anies itu menegaskan dirinya dan Anies menolak politik identitas. Namun, katanya, identitas memang tak bisa dipungkiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komitmen saya dengan Mas Anies. Jadi kalau ada politik identitas, Mas Anies dan saya terdepan menolak politik identitas, tapi identitas tidak bisa dipungkiri, rakyat bisa memiliki identitas masing-masing. Tapi kita tidak terpengaruh oleh seluruh bentuk politik identitas yang berkembang," ujarnya.
Sebelumnya, Menag Yaqut mengimbau masyarakat memilah sosok capres yang akan dipilihnya di Pilpres 2024. Yaqut meminta masyarakat memeriksa rekam jejak capres.
"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," ujar Yaqut dalam keterangannya yang dilansir Kemenag.go.id, Senin (4/9).
Yaqut mengingatkan masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Yaqut mengatakan hal ini di acara Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat.