PDIP Respons Demokrat: Ibu Megawati Tak Pernah Jahat dengan Siapapun

PDIP Respons Demokrat: Ibu Megawati Tak Pernah Jahat dengan Siapapun

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 05 Sep 2023 19:36 WIB
Politikus PDIP Deddy Sitorus
Deddy Sitorus (Foto: dok. detikcom)
Jakarta -

Waketum Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tak pernah jahat dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). PDIP lantas merespons pernyataan jika peluang pertemuan kedua tokoh ini pasti ada.

"Ibu Mega memang tidak pernah jahat dengan siapapun, jadi komentar itu benar adanya. Dan dalam konteks dengan Pak SBY itu sudah dibuktikan oleh Ibu Mega dengan mengirimkan Bu Puan melayat dan menyampaikan ucapan duka sewaktu Bu Ani berpulang. Bahkan saat pemakaman, Bu Mega ikut hadir," kata Politikus PDIP Deddy Sitorus kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).

Deddy menyebut peluang pertemuan kedua tokoh ini terbuka. Ia menyebut Megawati tak pernah menutup silaturahmi untuk bertemu seseorang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peluang untuk bertemu ya pasti ada dong, Ibu Mega tidak pernah menolak bertemu siapapun. Setiap hari puluhan orang bertemu dengan Ibu Mega dari berbagai latar belakang," tutur Deddy.

Meski demikian, pertemuan itu juga mesti didasarkan pada momentum dan jadwal yang telah disepakati. Ia menyinggung jadwal Mega yang padat lantaran mengemban sejumlah tugas untuk rakyat.

ADVERTISEMENT

"Masalahnya adalah mengatur waktunya karena jadwal Ibu itu dibuat berbulan-bulan sebelumnya. Terlebih Ibu juga harus berbagi jadwal untuk mengutus BRIN, BPIP dan Kebun Raya," ungkap Deddy.

"Jadi masalahnya bukan soal siap tidak siap. Saya percaya jika memang ada niat, tentu akan ada komunikasi intens antara pemimpin kedua partai untuk menentukan waktu, merancang agenda dan hal-hal teknis maupun substansial lainnya," imbuhnya.

Waketum Demokrat Benny K Harman sebelumnya mengatakan Megawati tak pernah jahat dengan SBY. Mulanya Benny mengatakan Demokrat mempertimbangkan dukungan ke dua poros yang sudah ada, yakni Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Ia menyebut peluang poros itu masih seimbang.

"Kita tunggu saja ke mana, apakah ke Ibu Megawati dengan PDIP atau ke Pak Prabowo dengan rumahnya Gerindra. Kita akan lihat, semua tokoh-tokoh yang kita hargai, yang kita hormati," kata Benny kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).

Selengkapnya pada halaman berikut.




Hide Ads