Cabut dari Circle Anies, PD Disarankan Join Capres Paling Potensial Menang

Cabut dari Circle Anies, PD Disarankan Join Capres Paling Potensial Menang

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 03 Sep 2023 08:22 WIB
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno
Adi Prayitno (Foto: Nahda/detikcom)
Jakarta -

Langkah politik Partai Demokrat ke depan belum terungkap usai cabut dari 'circle' Anies Baswedan yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Jika mau selamat di belantara politik kiwari, Partai Demokrat disarankan perlu berkoalisi dengan poros politik yang bisa memenangkan Pilpres 2024, demi menyelamatkan karir politik Sang Ketum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu diutarakan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno. Dia melihat kecenderungan Demokrat akan berkoalisi dengan poros politik yang memastikan memenangkan Pilpres 2024.

"Kalau dengan Anies Baswedan pastinya sudah tidak mungkin karena sakit hatinya sulit untuk dihilangkan. Nah siapa kira-kira poros politik yang paling mungkin dijadikan tempat untuk melabuhkan pilihan politiknya bagi Demokrat? Ya pilihannya cuma dua yang kuat, Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto," kata Adi kepada wartawan, Sabtu (2/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi menyebut tentu Demokrat memiliki kalkulasi politik dan keyakinan tersendiri tentang siapa sosok yang akan menang di Pilpres 2024. Namun, kata Adi, jika melihat peta politik saat ini, capres dari PDIP, Ganjar Pranowo, unggul dari capres Gerindra, Prabowo Subianto, dan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan.

"Jadi tinggal bagaimana Demokrat bisa menilai, bisa meyakini siapa yang akan menang," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Lalu kenapa Demokrat harus berkoalisi dengan capres yang menang? Jawabannya, Demokrat harus menyelamatkan karier politik AHY ke depan. Menurut Adi, AHY harus menjadi bagian dari kekuasaan di 2024, jadi menteri salah satunya.

"Calon-calon pemimpin di negara ini, khususnya capres itu adalah mereka yang berasal dari kekuasaan politik. Prabowo adalah Menhan, Erick Thohir adalah menteri, Sandi adalah menteri, nama-nama cukup populer. Pejabat publik lain yang populer seperti Ganjar Pranowo ataupun Anies Baswedan, mereka adalah yang lahir dalam rahim kepemimpinan pejabat publik," ujar Adi.

"AHY harus punya portofolio itu, selama ini AHY belum pernah menjadi pejabat publik. Anggota dewan belum pernah, gubernur-bupati/wali kota belum pernah, jadi menteri pun juga belum pernah," tambahnya.

Jadi, kata Adi, untuk terus merawat stamina politik AHY supaya terus moncer karir politiknya ke depan, Demokrat harus memastikan bergabung dengan koalisi yang akan memenangkan Pilpres 2024. Pilihan kuatnya ada pada Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

Simak juga Video: Terpopuler Sepekan: Anies-Cak Imin Deklarasi, Demokrat Merasa Dikhianati

[Gambas:Video 20detik]



(fas/dnu)



Hide Ads