Bakal capres Anies Baswedan menceritakan saat dirinya ditunjuk oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh menjadi capres 2024. Peristiwa itu, menurut Anies, mirip dengan yang terjadi dengan bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Hal itu diungkapkan Anies saat deklarasi bareng Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Anies awalnya menceritakan dipanggil Surya Paloh ke NasDem Tower pada awal November 2022.
"Kira-kira jam segini, jam setengah empat sore, di jalan tol di Bekasi habis hadir dari resepsi. Yang telepon Kakak Willy (Aditya)," ujar Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di NasDem Tower, Anies tak tahu apa yang akan dibicarakan dengan Surya Paloh. Keduanya masuk ke dalam suatu ruangan, Anies ditunjuk menjadi capres.
"Dipikir mau diajak kopi sore. Ketika datang, seluruh keluarga besar DPP sudah ada, wajahnya tampak berbeda semua, saya nggak tahu apa yang terjadi," ujar Anies.
"Begitu masuk ruangan, kita ngobrol berdua. Cuma bilang, 'Kita akan deklarasikan besok. Apakah Anda siap?'," sambungnya.
Anies menerima penunjukan dirinya sebagai capres 2024 dari Partai NasDem. "Saya bilang, 'Bang, bila ini niat baik, bismillahi tawakkaltu alallah'. Berangkat kita," ucap Anies.
Menurut Anies, cerita dirinya tersebut mirip dengan Cak Imin yang bertemu dengan Surya Paloh dan ditanya soal posisi cawapres mendampingi Anies. Anies berkelakar Cak Imin 'korban kedua'.
"Jadi Cak Imin, you're the second victim, ha-ha-ha...," imbuhnya.
Cak Imin sebelumnya bercerita Surya Paloh mendesaknya cepat menjawab apakah bersedia menjadi cawapres Anies Baswedan atau tidak. Cak Imin dan partainya kemudian memberi jawaban relatif cepat dalam waktu tiga hari.
"Alhamdulillah (suatu hari) ketemu Bang Surya (Paloh). Lama tidak ketemu, kemudian bertemu dalam waktu singkat, (Surya Paloh mengatakan) Adinda, kita perlu bicara blak-blakan. Saya tahu Anda, Anda tahu saya," kata Cak Imin di lokasi yang sama.
Kedatangan Surya Paloh dinilainya adalah jawaban doa dan salat istikharah. Pada pertemuan itu, Surya Paloh tidak ingin ada siasat dan muslihat di antara dirinya dengan Cak Imin. Satu hal yang bikin sulit Cak Imin.
"Tetapi yang agak menyulitkan adalah saya diminta jawaban detik itu juga," kata Cak Imin.