Soal Prabowo-Jokowi, Ketum Gelora Ingat Tokoh Turki yang Dibunuh Tawanan

Soal Prabowo-Jokowi, Ketum Gelora Ingat Tokoh Turki yang Dibunuh Tawanan

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 02 Sep 2023 11:57 WIB
anis matta
Ketum Partai Gelora, Anis Matta (Faiq Azmi/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai capres 2024 nanti. Dalam pidatonya, dia mengulas relasi Prabowo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia ingat dengan seorang tokoh Turki yang dibunuh tawanannya sendiri.

Hal ini disampaikan Anis Matta dari mimbar deklarasi dukungan ke Prabowo di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023).

"Cerita Pak Prabowo bersama Pak Jokowi ini mengingatkan saya pada pemimpin besar dalam sejarah Islam yang nanti menjadi kakek moyang dari Ottoman Empire, namanya Alp Arslan," kata Anis Matta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Alp Arslan yang diulasnya itu tragis. Dia tewas setelah ditikam oleh tawanan perang. Soalnya, Alp Arslan terprovokasi oleh tawanan perang bernama Yusuf Al-Khwarizmi itu.

"Alp Arslan adalah seorang pemimpin militer yang mencatat sejarah kemenangan militer yang luar biasa banyaknya. Tapi di akhir hidupunya beliau meninggal di tangan tawanannya sendiri," kata Anies Matta.

ADVERTISEMENT

Suatu ketika, si tawanan itu menantang Alp Arslan agar berduel satu lawan satu dan tidak hanya mengepung si tawanan dengan pasukan seperti yang membuatnya ditahan. Alp Arslan berdiri dan ditikam oleh tawanannya yang dirantai namun ternyata membawa pisau. Dia sakit selama empat hari sembari merenung kenapa dia bisa sekarat bukan karena perang.

Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat sambutan di  acara deklarasi Partai Gelora (Mulia/detikcom).Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat sambutan di acara deklarasi Partai Gelora (Mulia/detikcom).

Dia bisa kalah oleh tawanan karena pernah membatin saat perang di Samarkand, "Kira-kira siapa lagi yang bisa mengalahkan saya." Bisikan batin itu membuat Allah mempermalukan Alp Arslan. Begitulah hasil introspeksi Alp Arslan. Setelah itu, dia memohon ampun ke Tuhan, bersyahadat, dan meninggal dunia.

"Pelajaran terbesar bagi pemimpin itu adalah pelajaran tentang kerendahan hati. Pak Prabowo adalah orang yang kuat. Tapi sekarang, saya mengenalnya dengan nilai tambahan baru dalam kepribadian beliau, yaitu orang kuat yang rendah hati," kata Anis Matta.

Simak Video 'Momen Partai Gelora Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/idh)



Hide Ads