Andi Mallarangeng: Demokrat Nggak Mau Lagi Sama yang Khianati Kita

Andi Mallarangeng: Demokrat Nggak Mau Lagi Sama yang Khianati Kita

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 01 Sep 2023 18:27 WIB
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat 
Andi Mallarangeng
Andi Mallarangeng (Foto: dok. pribadi)
Jakarta -

Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng menilai sulit jika partainya kembali bersama Partai NasDem dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sebab, Andi mengatakan Partai NasDem telah mengkhianati Partai Demokrat.

"Ya kalau kader Demokrat nggak lagi, masa kita mau bersama dengan orang yang mengkhianati kita," kata Andi di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Andi mengatakan langkah Demokrat ke depan akan diputuskan oleh Majelis Tinggi. Namun, kata dia, ada kemungkinan koalisi yang dibentuk akan bubar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam Majelis Tinggi Partai kan ada anggota-anggota juga, nanti diputuskan dengan baik. Setelah kemudian ada keputusan, baru resmi kita Partai Demokrat tidak lagi bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena memang sudah ditinggal secara otomatis, sudah bubar secara otomatis," jelasnya.

"Tapi, sebelum kita melangkah lebih jauh, ke mana dan sebagainya, tentu harus kita harus putuskan dulu secara resminya oleh Majelis Tinggi Partai bahwa bagaimana posisi Demokrat ini. Kalau kader-kader ditanya di mana-mana di Indonesia, kan begitu," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Demokrat tidak mungkin akan berjalan beriringan dengan orang yang telah mengkhianatinya. Setelah ada keputusan Majelis Partai, kata dia, Demokrat akan mencari kawan lain.

"Masa kita masih mau berjalan bersama dengan orang-orang semacam itu. Tapi kan kita harus memutuskan dulu dengan proper dengan Majelis Tinggi Partai. Setelah itu, kalau misalnya sudah diputuskan kita tidak lama bersama-sama, sudah bubar pada dasarnya, maka sahlah Partai Demokrat untuk melangkah mencari kawan-kawan koalisi baru dalam Pilpres 2024 nanti," tuturnya.

Tak Ikut Campur Sikap PKS

Andi juga merespons sikap PKS yang tetap konsisten mendukung Anies Baswedan. Dia menghormati dan tidak ikut campur dengan keputusan PKS.

"Keputusan PKS tentu saja akan diputuskan oleh PKS. Kami tidak mau ikut campur, itu hak beliau mau tetap bersama di sana atau mau bagaimana, tapi kami akan komunikasi juga dengan PKS nantinya," kata Andi.

Andi meyakini PKS pun merasa kaget dengan munculnya duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Namun, kata dia, partainya tetap menghargai keputusan PKS untuk tetap bersama Anies,

"Urusan partai lain, PKS misalnya, tentu saja harus ditanya kepada mereka, itu keputusan partai mereka, apa namanya, walaupun kami tahu PKS juga tidak diberi tahu karena mereka kagetnya sama dengan kita sebenarnya seperti itu," ungkapnya.

Andi menuturkan keputusan rapat Majelis Tinggi hari ini akan disampaikan kepada PKS. Dia pun menyebut ingin mendengar pendapat dari PKS.

"Katanya juga dalam waktu dekat mereka juga Majelis Syura PKS akan bersidang, sehingga kemudian memutuskan, ya itu ada domain PKS, kami tidak mencampuri. Namun kami juga paling ingin komunikasi, ini posisi kami, kalau PKS mau bersama, ya alhamdulillah, kalau tidak, ya kami hormati," imbuh dia.

Simak Video 'SBY Hargai Ajakan Dukung Prabowo Atau Ganjar, Bandingkan Manuver Anies':

[Gambas:Video 20detik]



(amw/eva)



Hide Ads