Demokrat Ungkap Perjuangannya untuk Anies, Termasuk Ajak PKS Gabung Koalisi

Demokrat Ungkap Perjuangannya untuk Anies, Termasuk Ajak PKS Gabung Koalisi

Dwi Rahmawati - detikNews
Jumat, 01 Sep 2023 15:16 WIB
Herman Khaeron. (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Foto: Herman Khaeron. (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Jakarta -

Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan sejak awal partainya sudah diwanti oleh banyak pihak untuk hati-hati dalam berkoalisi. Demokrat mengklaim sudah memberikan banyak perjuangan kepada Anies Baswedan.

"Sebetulnya banyak sahabat, banyak kawan sudah memberikan nasihat, bahwa hati-hati dalam sebuah kontestasi yang kita tidak memiliki trust ini akan berujung dengan masalah. Sudah ada, kami menyaksikan terhadap komitmen di ujung ini bisa menjaga trust kami," kata Herman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/8/2023).

Herman mengatakan justru Anies mengkhianati koalisi yang sudah diusahakan oleh Demokrat selama ini. Ia mengulas bagaimana NasDem dan Anies awalnya tak memiliki dukungan untuk lolos ambang batas pencalonan presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oktober kan kami sudah bangun koalisi. Januari belum terwujud koalisi karena masih di bawah 20 PT (Presidential Threshold), baru NasDem mengusulkan Anies kemudian berkomunikasi politik dengan Demokrat, pertengahan Januari ini belum terwujud, tanggal 12," kata Herman.

"Kemudian, tanggal 13-nya mas Anies meminta sebagai representasi NasDem untuk Demokrat memperjuangkan, mendorong, agar PKS masuk koalisi kita. Ini saya kira yang kalau diperhitungkan ini perjuangan bukan yang enteng dan sederhana," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya Demokrat sudah menepis segala godaan selama menjalin kerja sama di koalisi pro Anies. Tapi, kata dia, hal itu justru tak diindahkan.

"Kemudian terus berjalan pada akhirnya Anies memberi kepastian bahwa mengajak AHY untuk sama-sama berjuang berpasangan ke depan, normatif gitu yah," kata dia.

"Kami diberitahu oleh Ketum AHY bahwa ada komunikasi ini. Kami bahagia, bahwa memastikan koalisi sudah ada cikal bakal capresnya adalah Anies Baswedan, Cawapresnya adalah Mas AHY. Tapi kami menghormati kedaulatan partai-partai, kami tidak mengumumkan serta merta, tetapi diserahkan kembali sesuai Piagam Koalisi bahwa yang mengumumkan itu adalah Capres, yaitu Anies Baswedan," katanya.

Harapan itu sirna lantaran Demokrat mengetahui Anies memilih Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pendampingnya. Menurut Herman, hal tersebut sudah ditetapkan, sebelum partai di KPP diajak bicara.

"Bagaimana mungkin kita berkoalisi dan trust jika kemudian menganggap ketidaksetaraan partai-partai lain. NasDem seolah-olah memiliki kekuasaannya sendiri. Padahal kita sudah terikat dalam suatu koalisi,' ujar Herman.

Ia heran Anies sudah diberi mandat oleh partai koalisi untuk memilih cawapres tetapi tak dilakukan. Eks Gubernur DKI Jakarta ini justru tunduk ke arahan Ketum NasDem Surya Paloh.

"Bagaimana mungkin Anies Baswedan yang sudah diberikan mandat untuk menentukan calon wakil presidennya, sudah menulis surat kepada AHY, kemudian dia tunduk dan patuh pada Surya Paloh. Dia kemudian juga berkhianat terhadap komitmen pada partai ini. Terhadap koalisi ini," imbuhnya.

(dwr/eva)



Hide Ads