Duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk Pilpres 2024 dibongkar Partai Demokrat yang merasa dikhianati. Beberapa waktu lalu, Cak Imin pernah akrab di medsos dengan Anies soal Vespa.
Berdasarkan catatan detikcom, video Cak Imin diunggah di akun Twitter resminya, @cakimiNOW, Kamis (8/6/2023). Video ala TikTok itu memperlihatkan perbandingan Vespa Sprint tahun 1968 milik Cak Imin dan Vespa GS 125 tahun 1956 kepunyaan Anies Baswedan.
Dalam video tersebut, Vespa milik Cak Imin dan Anies Baswedan sama-sama dinarasikan sudah dipakai sejak dirinya berkuliah di UGM. Vespa Cak Imin dibeli tahun 1984, sedangkan Vespa Anies disebut sebagai warisan ayahnya yang dibeli tahun 1974.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga informasi mengenai kapasitas mesin Vespa milik Cak Imin maupun Anies Baswedan. Vespa Cak Imin saat ini dipajang di DPP PKB, sementara Vespa kepunyaan Anies disebutkan dibawa ke Jakarta. Vespa Cak Imin diberi nama 'Mariam Belina'.
"Vespa Vs Vespa," kata Cak Imin.
Anies Baswedan lalu cuitan Cak Imin. Dia menyebut satu Vespa berarti sejuta saudara.
"Mantap, Gus! Satu Vespa sejuta saudara...," kata Anies Baswedan.
Heboh Duet Cak Imin Dibongkar Demokrat
Duet Anies-Cak Imin kemudian dibongkar oleh Partai Demokrat. Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan keputusan itu diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Riefky menyebut Anies dipanggil malam itu juga oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Meski demikian, Riefky menyebut Anies hanya mengutus Sudirman, juru bicaranya, untuk menyampaikan keputusan penting tersebut kepada Demokrat dan PKS.
"Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," kata Riefky.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," lanjutnya.
Demokrat juga telah mengonfirmasi Anies Baswedan soal duet dengan Cak Imin. Dia membenarkannya sehingga Demokrat mengaku seperti dipaksa menerima duet Anies-Cak Imin.
"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," kata Riefky.
Simak Video 'PKB Sambut Baik Tawaran NasDem soal Duet Anies-Cak Imin':