Demokrat: Kami Dikhianati, Mohon Maaf Perubahan Sedang Diganjal

Demokrat: Kami Dikhianati, Mohon Maaf Perubahan Sedang Diganjal

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Kamis, 31 Agu 2023 21:50 WIB
juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra
Herzaky Mahendra Putra. (Rizky Adha/detikcom)
Jakarta -

Partai Demokrat (PD) membongkar wacana duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Demokrat merasa dikhianati dengan adanya rencana itu karena sejak awal mendukung Anies sebagai bakal capres bersama Partai NasDem dan PKS.

"Ya jelas kami merasa dikhianati, bahasanya kami ini adalah penghianatan. Yang kedua adalah tidak tahu etika. Kalau bagi kami bagaimana kita mau berjuang bersama," kata juru bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan di Cikeas, Bogor, Kamis (31/8/2023).

"Kita bicara perbaikan, perubahan buat masyarakat Indonesia, tapi pada saat dalam konteks perjuangannya saja tidak menggunakan cara-cara yang pas gitu," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, apa yang dilakukan NasDem tidak beretika dan tidak pantas. Dia meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena perubahan yang hendak dibuatnya diganjal.

"Ini menurut kami tidak beretika, tidak cara pantas. Apapun itu, inilah sikap kami hari ini. Kami mohon maaf kepada rakyat Indonesia, kami membuat perubahan dan perbaikan saat ini sedang terganjal atau diganjal ya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Partai Demokrat sebelumnya bicara pertemuan Anies Baswedan dengan ibunda Cak Imin. Demokrat menyebut persetujuan itu diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (31/8).

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," imbuhnya.

(rdh/rfs)



Hide Ads