.webp)
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno merespons terkait isu adanya perbedaan jumlah postingan Instagram antara capres PDIP Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani terkait acara Apel Pemenangan PDIP di Jatidiri, Semarang. Adi melihat Ganjar Pranowo memang sengaja melakukan hal tersebut.
Berdasarkan penelusuran, Ganjar Pranowo memang hanya memposting 1 momen berkaitan dengan acara Apel Pemenangan PDIP dan Ganjar Pranowo yang digelar di Jatidiri, Semarang, pada Jumat (25/8) yang lalu. Sementara itu, Puan Maharani terlihat memposting 5 momen dalam Instagram pribadinya.
Perbedaan ini kemudian menjadi sorotan. Adi Prayitno lantas menjelaskan alasan di balik hal itu. Dia mulanya membandingkan antara Ganjar dan Puan Maharani yang berbeda dalam struktur partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan acara partai, konsolidasi politik PDIP Jawa Tengah, jadi ekspos politik yang ditunjukkan kader-kader PDIP, garis utama lah kita sebutnya, seperti Puan Maharani memang luar biasa. Sementara kita tahu bahwa Ganjar ini kan bukan barisan elite dari partai. Kan di-publish, tapi nggak sebanyak, itu dipublish tidak sebanyak, yang ditunjukkan, betul kan ada kan? Ada 1, betul," kata Adi Prayitno dalam acara Adu Perspektif yang disiarkan detikcom berkolaborasi dengan Total Politik, Rabu (30/8/2023).
Adi menyebut situasi tersebut juga menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo berada di posisi yang sulit saat ini. Menurutnya, hal itu menunjukkan Ganjar sebetulnya ingin keluar dari bayang-bayang petugas partai yang pernah disampaikan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Menjadi seorang Ganjar Pranowo nggak gampang, Pak, satu sisi ingin keluar dari bayang-bayang dan persepsi publik yang selalu dikatakan sebagai petugas partai, itu intonasinya nggak terlalu bagus buat Ganjar, intensi negatifnya kuat, bahkan kalau kita cek satu per satu instagram dari Ganjar Pranowo warna merah apa segala macem sudah diamplifikasi, artinya apa? Mulai ada gradasi-gradasi mulai ingin amplifikasi warna merahnya nggak terlalu dominan, karena itu dianggap menimbulkan resistensi yang agak kurang oke," ucapnya.
Sementara itu, kata dia, pada saat yang sama Ganjar tetap ingin menunjukkan dirinya tegak lurus dan loyalitas sebagai seorang kader. Karena itu, dia menyebut Ganjar tetap memposting satu momen acara tersebut.
"Dengan harapan tentu saja postingan 1 foto itu sekalipun tidak tunjukkan euforia di dalamnya bisa mewakili suasana hati yang sesungguhnya, ini yang saya bilang antara mendayung soal gimana tegak lurus ke partai, tapi di saat bersamaan memang harus mengurangi resistensi persepsi publik yang memang cukup kentara," jelasnya.
Lebih lanjut, Adi menegaskan pernyataan Ganjar petugas partai ini sebetulnya berdampak buruk. Terlebih, kata dia, pernyataan ini direspons oleh kader PSI sebagai kontak politik.
"Karena Ganjar disebut sebagai petugas partai ini langsung ngeong-ngeong, Pak, sembelehoi, Pak, apa lagi ditambah oleh kritik dan statemen-statemen yang selalu disampaikan politisi PSI kan 'oh ini ada kontrak politik', itu kan bikin intensi yang cukup, pokoknya itu lah yang bilang 'ini ada kontrak politik antara PDIP dan Ganjar yang lain tidak ada urusan', dua hal itu lah yang kemudian sebenarnya membuat Ganjar relatively mendapatkan resistensi yang cukup kuat di level publik, yang menjelaskan kenapa 3 bulan terakhir relatively elektabilitas Ganjar itu stagnan, Pak," jelas dia.
Adi juga menyebut Ganjar sebetulnya ingin tunjukkan bahwa dirinya bukan hanya milik PDIP, tapi juga milik publik. "Ganjar ingin tunjukkan bahwa dia itu adalah barang publik, siapapun boleh mengklaim, Ganjar itu ya tidak harus merah yang mendukung, mau biru, coklat, putih hitam garis-garis dan sebagainya," imbuhnya.
Simak Video 'PPI: PKB Murung Usai PAN-Golkar Gabung Koalisi Prabowo':
