Waketum Partai NasDem Ahmad Ali atau Mad Ali menduga Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mencari perlindungan hukum dengan bergabung ke PDIP usai hengkang dari NasDem. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak menggunakan instrumen hukum untuk alasan elektoral.
"PDI Perjuangan tidak pernah mengggunakan instrumen hukum untuk elektoral, untuk melakukan penggalangan, untuk lindung-melindungi karena kami tempatkan yang namanya kehormatan terhadap seluruh proses hukum dengan sebaik-baiknya," ungkap Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).
Hasto mengatakan partainya selalu menjunjung tinggi proses hukum. Untuk itu, Hasto mengatakan partainya tak ada kesepakatan terkait lindung-melindungi soal perkara hukum yang dihadapi Danny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kantor ini ketika diserang secara brutal oleh pemerintah yang otoriter pun kami tetap setia pada jalan hukum," tuturnya.
Mad Ali sebelumnya menilai Danny hanyalah mencari perlindungan hukum dengan bergabung ke PDI Perjuangan usai keluar dari NasDem.
Mad Ali pun menceritakan sejak awal pihaknya mengusung Danny dengan Fatmawati Rusdi di Pilwalkot Makassar. Namun dalam perjalanannya, kata Mad Ali, muncul dugaan kasus korupsi PDAM yang turut melibatkan Danny.
"Dalam perjalanannya, Pak Danny Pomanto ini sebenarnya lahir dari kesepakatan dia dengan saya dan kemudian memasangkan dengan Ibu Titi yang hari ini menjadi wawalkot Pak Danny. Jadi ketika kemudian dalam perjalanannya, setelah itu memang dia tiba-tiba kasus PDAM yang lama ya, ternyata kejaksaan melakukan penyelidikan, sampai dengan berakhir sekarang dirutnya sudah masuk persidangan, dan semua direktur yang terlibat saat itu ditahan," kata Mad Ali saat dihubungi, Senin (28/8).
Mad Ali menduga kasus hukum inilah yang mendasari keputusan Danny Pomanto hengkang dari partai. Dia menganggap Danny sedang mencari perlindungan hukum atas kasus itu.
"(Kasus PDAM) saat dia jadi wali kota (periode) pertama lalu. Sehingga itu kita duga, pasti, ketika tiba-tiba muncullah keinginan (Danny) untuk jadi gubernur. Sempat bicara dengan saya secara tertutup berdua. Padahal sejak awal kita sepakati dia akan jadi wali kota dan kemudian akan membantu NasDem," kata Mad Ali.
"Artinya siapa pun orang partai akan menduga bahwa dia berpindah itu bukan karena alasan Anies. Kalau karena Anies itu gelombang perpindahan itu terjadi waktu beberapa elite partai katakanlah seperti Niluh dan Enggar, mereka menyatakan sikap. Jadi, sulit untuk tidak kita katakan bahwa dia mencari perlindungan hukum di luar," lanjut Mad Ali.
Simak juga 'Saat Danny Pomanto Mundur Salah Satunya Karena NasDem Capreskan Anies':