Partai Golkar belakangan menjadi sorotan usai menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024. Direktur Eksekutif Indonesia Law and Democracy Studies (ILDES), Juhaidy Rizaldy Roringkon menyingung pernyataan Nurdin Hadid soal arah pencapresan Partai Berlogo Beringin tersebut.
"Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Nurdin Halid pernah menyatakan bahwa jika Golkar di tahun 2024 nanti tidak mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden, maka Airlangga harus mundur dari kursi Ketum Golkar," ujar Juhaidy, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Juhaidy menuturkan faktanya Airlangga Hartarto diusung sebagai Capres 2024 sesuai dengan keputusan musyawarah nasional (munas) Golkar 2019 dan keputusan rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang memberikan dukungan penuh terhadap Airlangga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal ini akan terus digaungkan, apabila tidak dilaksanakan, masyarakat yang akan menilai Golkar perlu diselamatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golkar punya sejarah panjang, banyak partai politik yang akarnya dari Golkar, sehingga pastinya isu Golkar menjadi isu publik dan pembenahan sistem dalam partai Golkar dan mendorong untuk lebih baik kedepannya," jelas Juhaidy.
"Selain itu, mari kita lihat ke depannya apakah desakan mundurnya Airlangga ini akan dilaksanakan atau tidak, apalagi jika benar tidak sesuai dengan forum pengambilan keputusan tertinggi di partai yang tertua dan salah terbesar di Indonesia saat ini," sambungnya.
Sebelumnya, Nurdin Halid pernah menyampaikan jika nantinya Golkar tak bisa mendapatkan target capres, maka konsekuensinya Airlangga harus mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
"Sampai saat ini kita tetap konsisten melaksanakan keputusan munas dan keputusan rapimnas. Keputusan munas itu menetapkan Airlangga sebagai calon presiden, diperkuat dalam rapimnas itu ya," kata Nurdin beberapa waktu lalu.
Nurdin menambahkan Airlangga tidak bisa merubah sendiri tanpa melalui munas. Airlangga bisa mengatakan saya tidak bersedia maju, karena pertimbangan-pertimbangan dan sebagainya, maka kemudian dicari calon lain, dicari calon lain itu harus melalui munas.
Simak juga 'Golkar Sodorkan Gibran Jadi Cawapres? Airlangga Bilang Begini':
(prf/ega)