Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan ada efek elektoral terhadap Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jika dapat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jubir Anies Baswedan, Surya Tjandra, menilai kontestasi Pemilu 2024 menjadi momen adu gagasan, bukan mengejar dukungan dari Jokowi.
"Kontestasi Pemilu 2024 seharusnya jadi kontestasi gagasan, bukan kontestasi mengejar dukungan dari Presiden Jokowi," kata Surya kepada wartawan, Rabu (23/8/2023).
Surya memandang gelaran pemilu untuk menawarkan ide-ide baru untuk Indonesia ke depan. Menurutnya, ide-ide lama sudah tak lagi relevan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dibutuhkan rakyat adalah apa ide-ide baru untuk Indonesia ke depan? Kenapa harus baru? Karena dunia terus berubah dan berubah semakin cepat. Kalau hanya ide-ide lama yang dipakai ya pasti tidak relevan," katanya.
Litbang Kompas
Litbang Kompas diketahui menggelar survei terkait simulasi dukungan Jokowi dan perubahan elektabilitas terhadap 3 capres papan atas. Hasilnya sebanyak 18,1% responden memilih capres yang disarankan Jokowi.
Survei ini dilakukan pada 27 Juli-7 Agustus 2023 melalui wawancara tatap muka. Survei dilakukan terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan 95%, margin of error kurang lebih 2,65 persen.
"Proporsi loyalitas pasti memilih yang disarankan Jokowi, Agustus 2023, 18,1%," demikian dikutip dari Survei Litbang Kompas, Rabu (23/8).
Selain itu survei Litbang Kompas juga menunjukan elektabilitas terhadap capres akan meningkat jika meneruskan program Jokowi.
Berikut hasilnya
Ganjar Pranowo:
Meneruskan Program: 36,9%
Tidak Meneruskan Program: 30%
Prabowo Subianto:
Meneruskan Program: 35,4%
Tidak Meneruskan Program: 27,4%
Anies Baswedan:
Meneruskan Program: 22,1%
Tidak Meneruskan Program: 15,5%
Lihat Video: Eks Relawan Prabowo-Sandi di NTB Kini Dukung Ganjar di Pilpres 2024