Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Benny K Harman menyebut koalisi ramping biasanya menang melawan koalisi obesitas. PAN menyebut saat ini tak ada koalisi kurus maupun gemuk.
"Bahwa pasangan calon diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi presidential threshold 20% kursi DPR RI. Saat ini yang mengerucut kemungkinan ada tiga pasangan calon," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Rabu (16/8/2023).
"Koalisinya sehat-sehat semua. Tidak ada yang gemuk, obesitas, atau yang ramping karena stunting kurang gizi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, faktor elektabilitas kandidat menjadi faktor utama menentukan keterpilihan. Nilai elektabilitas dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei, menjadi pertimbangan tim sukses untuk merumuskan strategi.
"Jadi tidak usah menganalogikan apakah koalisi itu obesitas atau stunting. Lah hasil surveinya bagaimana itu? Percuma juga koalisi ramping tapi konsisten di ranking bawah terus, tidak naik kelas," katanya.
PD: Biasanya Koalisi Ramping Kalahkan Obesitas
Sebelumnya, Partai Demokrat (PD) tak khawatir menghadapi koalisi gemuk bahkan koalisi obesitas di Pilpres 2024. Demokrat mengungkit saat Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menang Pilpres 2004.
"Nggak masalah, nggak khawatir. Biasanya juga...Ya 2004 juga gitu juga," kata Waketum Partai Demokrat Benny K Harman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Benny meyakini koalisi ramping akan memenangkan Pilpres 2024. Demokrat diketahui bersama Partai NasDem dan PKS mendukung Anies Baswedan.
"Pak SBY 2004 koalisi ramping lawan koalisi gemuk, saya yakin biasanya yang ramping itu selalu mengalahkan yang gemuk. Apalagi kalau obesitas," ujarnya.
Sementara itu, bakal capres Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Sedangkan bakal capres Prabowo Subianto awalnya didukung oleh Partai Gerindra dan PKB. Belakangan, Partai Golkar dan PAN melabuhkan dukungan kepada Prabowo.
(aik/jbr)