.webp)
Yadi menceritakan dirinya adalah mantan aktivis '98 yang dulu sangat berseberangan dengan Prabowo. Namun, pandangan Yadi terhadap Prabowo berubah usai mengetahui sifat asli Prabowo.
"Barisan Cyber Indonesia Raya yang dimotori oleh Tim 9 dari kami semua, dari para aktivis 98, dari aktivis yang dulu terus terang saya bentrok waktu di MPR/DPR tahun 98. Saya garda terdepan yang paling membantah beliau, tapi 2019 saya akhirnya saya tau bagaimana sikap dan sifat beliau yang sesungguhnya. Oleh karena itu 2019, saya masuk ke Partai Gerindra menjadi militan yang betul-betul militan Bapak Prabowo," ungkapnya.
Aplikasi My Timses 2024
Aplikasi ini dibuat untuk mengontrol suara dari TPS hingga ke KPU. Yadi menerangkan aplikasi ini digagas berdasarkan pengalaman kekalahan Prabowo di Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari Tim 9, dari alumni 98 menggagas untuk membuat suatu sistem, karena apa? 2019 Telak bapak itu menang secara suara, tapi kalah secara sistem. Oleh karena itu kami menggagas sebuah aplikasi yang saat ini akan digunakan untuk memenangkan bapak presiden kita, bapak Prabowo Subianto menjadi presiden RI 2024," terang Yadi.
Yadi menjelaskan pembuatan sistem di aplikasi My Timses 2024 ini melewati proses yang tidak sebentar. Sempat terjadi kegagalan demi kegagalan sistem, hingga akhirnya aplikasi My Timses 2024 dirasa mampu bekerja sesuai harapan.
"Aplikasi saya gagas dengan tim-tim kami dengan meriset selama 3 tahun. Kita riset 3 tahun gagal, gagal, gagal, tahun 2022 terbentuklah aplikasi yang disebut My Timses 2024," lanjut dia.
"Aplikasi ini sebagai sebagai suatu sarana untuk mengontrol suara dari TPS sampai ke KPU Prov Jabar sampai ke KPU Pusat, yang Insyaallah sistem sudah saya sounding ke KPU Jabar dan KPU Pusat. Mudah-mudahan Barisan Cyber Indonesia Raya menjadi garda terdepan dalam mengawal suara bapak presiden kita, Presiden Prabowo Subianto periode 2024/2029," pungkas dia.
(aud/aud)
