Optimisme Cak Imin: Minimal Wapres!

Optimisme Cak Imin: Minimal Wapres!

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Kamis, 10 Agu 2023 19:19 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, 10 Agustus 2023. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, 10 Agustus 2023. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri acara relawan Sahabat Muhaimin Setia di GOR Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di depan para kader dan relawannya, dia optimistis bahwa pada pemilu 2024 nanti, PKB minimal menempati posisi wakil presiden (wapres).

"Hati saya semakin yakin dan optimis insyaallah presiden atau minimal wakil presiden di tangan kita 2024, amin," kata Cak Imin dalam sambutannya, Kamis (10/7/2023).

Cak Imin lalu menjelaskan alasannya mengapa. Pertama, dia mengatakan bahwa PKB melangkah untuk pemilu 2024 karena punya amanat besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa kita yakin dan optimis? Pertama, kita melangkah bukan sekadar karena kepingin, ambisi, ikut meramaikan pemilihan umum. Tetapi kita ini punya amanat besar, amanat yang paling tidak ada 2 hal utama," ujarnya.

"Yang pertama amanat ajaran nilai-nilai, doktrin, dan ideologi Islam ahlussunnah wal jamaah. Apa itu? Sebuah ajaran yang mampu menyatukan doktrin, ajaran, norma, dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dia bersyukur dengan ajaran itu, umat Islam di Indonesia bisa menjadi yang terbesar di dunia. Dengan ajaran itu pula, lanjutnya, bisa mendorong persatuan.

"Islam yang kita yakini menjadi kekuatan, bukan saja penggerak kebaikan dan perbaikan. Tetapi menyatukan dan mendamaikan, mengokohkan dan menguatkan, mendorong kemajuan sekaligus memberi inspirasi kebaikan," sebutnya.

Menurutnya, Indonesia ditarik oleh 2 paham ekstrem sekaligus. Pertama paham sekuler yang dianggap tidak menempatkan agama dalam paradigma pembangunan masyarakat.

"Apa itu? Dikelola dengan tidak percaya agama. Agama tidak penting, tidak menjadi faktor kemajuan, yang penting teori otak, rasio, dan logika. Sangking rasionalnya, sekulernya, nggak percaya bahwa pengajian itu sumber perbaikan dan kemajuan bangsa," jelasnya.

Kedua yaitu sayap kanan yang menginginkan negara khilafah. Menurutnya, itu bisa membahayakan persatuan. Terbukti dari seluruh mimpi khilafah yang gagal di seluruh dunia.

"Bahkan negara khilafah yang diimpikan, pemimpin utamanya ada di London, tidak memiliki umat dan masyarakat. Jadi kalau ingin mendirikan khilafah, jangan di Indonesia. Karena Indonesia sudah kuat, kokoh, dan memiliki nilai Islam yang mengakar di masyarakat," imbuhnya.

Menurutnya, Islam yang diamalkan PKB terbaik untuk bangsa. Dia mengatakan mengatakan bahwa PKB adalah solusi yang mempersatukan.

"Islam Indonesia adalah PKB jalan tengah yang terbaik untuk kemajuan bangsa. PKB adalah solusi dari keislaman dan kebangsaan yang menyatu, yang akan diwujudkan dalam tata kelola pemerintahan yang bersih, kuat, dan bertanggung jawab menjaga rakyatnya," sebutnya.

(rdh/dnu)



Hide Ads