"Saya tegaskan dinamika yang terjadi di Partai Golkar adalah murni persoalan internal Partai Golkar. Jangan dikait-kaitkan dengan pihak lain diluar Partai Golkar. Apalagi dikaitkan dengan adanya campur tangan Presiden atau istana. Sama sekali tidak ada 'cawe-cawe' dari Istana terhadap Partai Golkar," tegas Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).
Dia menjelaskan Presiden Jokowi juga sudah menegaskan tidak ikut campur tangan gejolak yang terjadi di tubuh Partai Golkar. Jokowi memastikan dinamika dan isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Golkar saat ini tidak ada hubungan dengan pemerintah.
"Kondisi Partai Golkar saat ini masih baik-baik saja. Kalau pun ada gejolak di tubuh Partai Golkar, hal tersebut merupakan dinamika yang biasa terjadi dalam tubuh partai politik," terang Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet: Golkar Masih Baik-baik Saja |
Bamsoet menambahkan terkait munculnya dorongan untuk melakukan Munaslub Partai Golkar, harus mengikuti aturan yang ada. Adapun aturan tersebut adalah Munaslub Partai Golkar bisa dilaksanakan apabila terjadi peristiwa yang luar biasa seperti saat peralihan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto saat itu ke Airlangga Hartarto.
Pada saat itu, awalnya diputuskan melalui pleno, lalu dibawa ke Rapimnas yang melibatkan DPD I provinsi dan organisasi-organisasi yang mendirikan dan didirikan Partai Golkar. Tujuannya adalah untuk menentukan jadwal Munaslub untuk memilih Ketua Umum baru yang definitif untuk sisa masa jabatan.
"Jadi, tidak mudah untuk menggelar Munaslub. Alasan diadakan Munaslub pun harus jelas. Semisal Ketua Umum berhalangan tetap, tidak dapat melaksanakan tugasnya karena tersangkut kasus hukum atau ditahan oleh penegak hukum. Sampai saat ini, sejauh yang saya tahu belum ada satupun DPD Tingkat 1 provinsi yang secara resmi mengajukan usulan digelarnya Munaslub Partai Golkar," pungkas Bamsoet.
Lihat juga Video 'Usai Bertemu, Airlangga dan Puan Akan Segera Bentuk Tim Teknis':
(akd/ega)