Dilabeli sebagai Sosok Tak Pluralis, Anies Baswedan Bilang Begini

Dilabeli sebagai Sosok Tak Pluralis, Anies Baswedan Bilang Begini

Dwi Rahmawati - detikNews
Kamis, 20 Jul 2023 20:04 WIB
Bacapres Anies Baswedan
Anies Baswedan (Herdi Alif/detikcom)
Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan merespons adanya pelabelan bahwa dirinya bukanlah sosok yang berkomitmen terhadap pluralisme. Anies selama ini memilih untuk membiarkan masyarakat mengamati pakai bukti.

Anies mulanya ditanya oleh moderator acara IDE Conference di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023) terkait pandangan terhadap bangsa ke depan. Anies menjawab soal label dirinya yang disebut tak pluralis.

"Ya, jadi ketika ada pelabelan, saya cenderung untuk tidak menjawab dengan kata-kata, tapi cenderung untuk menjawab dengan kenyataan," kata Anies dalam pemaparannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies menyinggung ketika dirinya dituduh tak pluralis pada Pilkada 2017, saat itu ia hanya berdoa bisa diberikan umur panjang untuk membuktikannya. Menurutnya tuduhan itu akhirnya gugur dengan kemajemukan rakyat DKI Jakarta semasa dipimpin olehnya.

"Jadi ketika tuduhan itu begitu besar disampaikan di 2016, 2017 saya cuma berdoa semoga Tuhan memberi umur panjang, sehingga ketika saya bertugas di Jakarta saya bisa menunjukkan apakah Jakarta menjadi sebuah kota yang anti pluralisme," ujar Anies.

ADVERTISEMENT

"Apakah Jakarta menjadi kota yang tidak menghormati kemajemukan? Apakah Jakarta diskriminatif terhadap minoritas? Apakah Jakarta tidak beri ruang ke minoritas? yang terjadi Jakarta justru memberikan ruang kepada seluruh unsur yang ada di kota ini," sambungnya.

Ia mencontohkan masyarakat Hindu Tamil yang kemudian dibangunkan rumah ibadah usai puluhan tahun. Anies juga menyinggung kaum Nasrani yang melakukan perayaan di jalan utama kala Christmas Carol layaknya Takbiran yang dilakukan umat Muslim.

"Masyarakat Hindu Tamil, berpuluh-puluh tahun menginginkan rumah ibadah tidak pernah bisa dapat, Alhamdulillah sekarang mereka pertama kalinya punya rumah ibadah di Jakarta, ini pertama kali dan terbesar," tutur Anies.

"Lalu masyarakat Nasrani merayakan menuju Natal sekarang ada Christmas Carol di jalan-jalan utama sebagaimana kalau malam lebaran yang muslim mengadakan takbiran di jalan, dan apa yang terjadi ruang untuk berekspresi bagi seluruh kelompok masyarakat itu diberikan," lanjutnya.

Anies mengaku hal itulah yang bisa ia berikan untuk menjawab kemajemukan masyarakat DKI. Ia membantah sangkaan tak pluralisme.

"Jadi saya ingin menjawab semua sangkaan-sangkaan itu tidak dengan kata-kata, bukan dengan pernyataan tapi dengan kenyataan dan itu yang ditunjukan di Jakarta," pungkasnya.

(dwr/dnu)



Hide Ads