Ibas: Kita Ingin Pemimpin ke Depan Berasal dari Kabupaten Pacitan

Ibas: Kita Ingin Pemimpin ke Depan Berasal dari Kabupaten Pacitan

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 20 Jul 2023 19:40 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono (Foto: Dok. istimewa)
Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, melantunkan lagu karangan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat bertemu dengan masyarakat di Pacitan. Dia juga sempat menyampaikan harapan agar ke depannya ada pemimpin-pemimpin lainnya dari Pacitan.

Diketahui, Ibas memang tengah berkunjung ke masyarakat di Desa Ploso, Pacitan, Jawa Timur di tengah reses DPR. Dalam kesempatan itu, Ibas sempat menyanyikan lagu karya SBY hingga disambut tepukan tangan oleh masyarakat sekitar.

Berikut lirik lagunya:

Rinduku padamu, duhai kekasihku. Lama sudah kita tak bertemu. Senyummu, wajahmu, ada di mataku. Rindu.. rindu.. rinduku.. padamu..

Ibas lantas bicara terkait ayahnya, SBY, yang pernah menjadi Presiden. Dia menyampaikan harapan agar ke depannya lahir pemimpin-pemimpin dari Kabupaten Pacitan.

"Saya tentu ingin Pacitan semakin hari, semakin berkembang. Semakin hari, semakin terdengar. Kalau kita saja bangga pernah memiliki presiden dari Kabupaten Pacitan, tentu kita ingin pemimpin-pemimpin ke depan juga berasal dari Kabupaten Pacitan," ujar Ibas dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).

Lebih lanjut, anggota Komisi VI DPR RI ini juga berharap agar bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera. Hal itu, ia wujudkan dengan mendukung penuh pembangunan infrastruktur yang ada di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten.

Tak hanya itu, Ibas juga ingin agar para petani bisa mengembangkan usaha pertaniannya dan mendapatkan pupuk dengan mudah. Para pedagang pun juga bisa mendapatkan penghasilan yang semakin meningkat.

"Kita juga harus mendukung para petani kita, mereka juga harus bisa mengembangkan usaha pertaniannya. Dan kita juga berharap ibu-ibu, emak-emak yang hendak berjualan di pasar, semakin hari penghasilannya semakin meningkat," tutur Ibas.

"Salah satu tugas kami adalah menyiapkan infrastruktur perdagangannya. Saya senang dengan konsep mbah lurah, pembangunan kios ini tidak ditaruh di depan. Mengapa demikian? Karena kita ingin terjadinya keadilan dalam berjualan. Yang depan untung, yang belakang pun juga untung," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Ilyas, salah satu pedagang di Pasar Ploso, pun menyampaikan rasa syukurnya dan terima kasihnya.

"Saya di sini sebagai pedagang bersama teman-teman yang lain mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada Mas Ibas, atas bantuan pembuatan ruko yang diberikan. Sehingga kami bisa berjualan dengan nyaman, tidak perlu membawa-bawa pulang dagangan lagi. Terima kasih nggih, semoga Mas Ibas ke depannya bisa terus dekat dengan masyarakat, menjadi pemimpin yang menginspirasi," ungkapnya. (maa/eva)




Hide Ads