Ada momen menarik saat Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto memberikan pidatonya di acara konsolidasi akbar Gerindra wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) di Lapangan Banteng, Jakpus. Prabowo menyebut panitia berkuasa saat dirinya diminta mengakhiri pidatonya.
Awalnya, Prabowo berpidato mengenai perjuangan yang selama ini dilakukan dirinya dan Gerindra. Dirinya menyebut, perjuangan itu demi memakmurkan masyarakat Indonesia.
"Kalian sudah tau perjuangan kita, benar? Kita ingin negara Indonesia negara yang hebat. Kita ingin hilangkan kemiskinan dari Indonesia benar? Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, benar? Kita ingin kekayaan Indonesia dinikmati sebesar-besarnya oleh seluruh rakyat Indonesia, benar?" kata Prabowo dalam pidatonya, Minggu (16/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lebih lanjut, Prabowo juga menyingung soal pihak-pihak yang meremehkan Indonesia tidak bisa berhasil. Prabowo membantahnya dengan mencontohkan Ekspedisi Merah Putih dengan misi menaklukan puncak Gunung Everest pada 1996 yang berhasil.
"Indonesia 3 bulan sampai di (puncak) Everest, dan yang sampai adalah seorang anak yatim piatu dari Malang. Seorang yang dari kecil pindah-pindah karena tidak punya orang tua, cari sekolah, berhasil, dialah yang sampai di puncak," tuturnya.
Lalu di tengah pidatonya, Prabowo menyadari dirinya sudah diingatkan oleh panitia. Prabowo diingatkan agar pidatonya jangan terlalu panjang karena hari sudah siang.
"Baik saya sudah dingatkan. Waktu sudah siang mohon Bapak persingkat pidato Bapak," ujar Prabowo.
Prabowo pun berkelakar bahwa panitialah yang berkuasa di acara tersebut. Prabowo juga mengatakan bahwa dirinya harus disiplin atas keputusan panitia.
"Panitia yang berkuasa, saya harus disiplin. Waktu sudah siang, kalian sudah lama. Intinya kalian mengerti kita berada di jalan yang benar, kita berjuang di jalan yang benar, bersama rakyat kita akan bangkit, Indonesia terus maju," tutupnya.
Simak juga Video: Analogi Perjuangan Hidup Lewat Sepakbola ala Prabowo