Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ). Jokowi mengaku senang karena sudah lama tidak bertemu relawan.
"Sangat senang sekali bisa bertemu Bapak-Ibu sekalian karena memang sudah lama sekali dan karena kesibukan kita masing-masing, tidak bisa berjumpa dalam kurun waktu yang lama," kata Jokowi, Sabtu (15/7/2023).
Pertemuan itu digelar di Hotel Grand Savero, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Jokowi mengaku senang karena relawan ABJ tidak grasa-grusu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang saya senang adalah apa yang disampaikan Pak ketua Umum maupun Pak Eko tadi, ABJ, Arus Bawah Jokowi tidak grasa-grusu, masih tenang, tidak terbawa arus ke sana ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing," kata Jokowi.
Jokowi lalu mengingatkan relawan untuk tidak terseret dalam gelombang politik memasuki tahun digelarnya pemilu. Sebab, menurutnya, saat ini kondisi perpolitikan belum ada kejelasan.
"Ini yang harus kita syukuri. Jadi kalau saya ditarik ke sana ya boleh nggak apa-apa, nggak apa, senyum. Ditarik ke sini ya senyum. Jangan kita terlarut dalam situasi, suasana tahun politik yang sampai saat ini kita lihat belum jelas," ujar Jokowi.
"Koalisinya siapa, dengan siapa, partai mana dengan partai mana belum jelas. Kalau koalisinya saja belum jelas, apa yang mau kita lakukan? Ya bekerja saja. Setuju? Bapak-Ibu bekerja saja, nanti kalau saatnya sudah sampai ya pasti akan tahu," tambahnya.
Dalam kondisi yang belum jelas itu, dia meminta para relawan tidak untuk terburu-buru menentukan pilihan. Jokowi mengatakan dirinya juga belum menentukan pilihan dukungan.
"Jadi jelas ya, jangan ngejar-ngejar pak ketum buat menanyakan ke saya 'Pak, tanyakan ke Pak Jokowi siapa'. Jawaban saya 'kerja, bekerja agar kondisi negara ini tetap baik, ekonomi tetap baik, yang di bawah juga tetap baik'," ujar dia.
Jokowi lalu menyampaikan kondisi global yang sedang tak baik-baik saja. Dia mengatakan setidaknya ada 96 negara yang menjadi pasien IMF.
Dia mengatakan kondisi itu tak terlepas dari dampak pandemi COVID-19 hingga perang Ukraina vs Rusia. Sementara, dia mengatakan kondisi di Indonesia masih lebih stabil dibandingkan negara-negara lain.
"Setelah COVID, ditambah perang Ukraina, setiap seminggu saya pasti sekali-dua kali datangi pasar. Untuk apa? Untuk mengecek betul. Telur naik nggak, daging ayam naik nggak, bawang putih naik nggak, beras naik nggak, bawang merah naik nggak, sayur naik nggak," katanya.
Dia mengatakan pengecekan dilakukan untuk memastikan langkah cepat yang dapat diambil untuk mengantisipasi temuan di lapangan sehingga harga bahan makanan tetap terjangkau.
"Sehingga kalau tahu, secepatnya bisa dilakukan tindakan preventif. Tegur daerah, tegur provinsi. Saya kemarin lihat daging ayam naik, setelah saya cek sudah turun," katanya.
Simak Video 'AHY Tegaskan Perubahan Bukan Berarti Menihilkan':