Puan Tepis Prabowo Di-SBY-kan Megawati: Jangan Mempolitisasi!

Puan Tepis Prabowo Di-SBY-kan Megawati: Jangan Mempolitisasi!

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 13:15 WIB
Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) periode 2019-2024 resmi dilantik. Pelantikan itu dipimpin Ketua DPP Bidang Politik PDIP Puan Maharani.
Foto: Puan Maharani (Grandyos Zafna/detikcom).
Jakarta -

Hubungan PDIP dan Partai Gerindra dianggap berjarak setelah empat tahun cukup mesra di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Muncul anggapan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto kemungkinan akan 'di-SBY-kan' oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP Puan Maharani angkat bicara soal anggapan ini.

"Pada kesempatan ini mungkin saya perlu klarifikasi atau menyampaikan, tidak ada," kata Puan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Ketua DPR ini meminta berbagai pihak agar tidak mempolitisasi hubungan PDIP dan Gerindra serta hubungan Megawati dengan Prabowo. Dia meyakini hubungan keduanya baik-baik saja sejauh ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai kemudian mempolitisasi atau membuat suatu opini bahwa hubungan PDIP dengan Gerindra atau hubungan Bu Megawati dengan Pak Prabowo itu sepertinya pecah, atau kemudian tidak akrab," kata Puan.

"Saya meyakini bahwa hubungan Ibu Mega, saya juga dengan Mas Prabowo itu baik-baik saja," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, adanya perbedaan sikap politik yang terjadi merupakan hal biasa. Menurut dia, hal itu tidak memengaruhi hubungan baik yang terjalin antara Megawati dan Prabowo.

"Kalau kemudian dalam dinamika politik atau dinamika di lapangan ada sedikit perbedaan itu biasa, namun secara kekeluargaan, secara pertemanan, secara hubungan baik, kami baik," ucapnya.

Anggapan soal hubungan Megawati dan Prabowo itu sebelumnya disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Adi menilai hubungan PDIP dan Partai Gerindra saat ini berjarak setelah empat tahun cukup mesra di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adi bahkan menilai Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto 'di-SBY-kan' oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ini yang saya anggap, lihat dari jauh, jangan-jangan Prabowo sudah merasa difaksikan sebagai orang yang memang dianggap sebagai rival," kata Adi Prayitno saat diskusi Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (12/7).

Adi menilai politik Indonesia gampang berganti musim. Hal tersebut dinilai rumit, sebab empat tahun Prabowo bersama koalisi Jokowi, PDIP dan Gerindra mesra.

"Tapi belakangan karena soal elektabilitas Gerindra dapat momentum, Prabowo dapat momentum. Makin rumit mempertemukan kutub ini," ujarnya.

Kemudian, Adi Prayitno menilai sangat terbuka Partai Gerindra kini posisinya seperti Partai Demokrat pada Pilpres 2004, di mana PDIP menempatkan Demokrat sebagai rival hingga Pilpres 2019. Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tak pernah satu pilihan politik dengan Megawati sejak 2004.

"Menurut saya, sangat mungkin Gerindra itu di-Demokrat-kan," ucapnya.

Menurut Adi, ada kemiripan posisi Partai Gerindra saat ini dengan Demokrat pada 2004 lalu, di mana saat ini Prabowo masih bagian pemerintahan Jokowi. Sementara pertanyaan Prabowo untuk bertemu Megawati pun hingga kini belum dijawab oleh pihak PDIP dan Megawati.

"Ya sangat mungkin Prabowo akan di-SBY-kan (oleh Megawati), dalam tanda kutip jadi rival di 2024," sebut Adi.

"Dulu teman, SBY sama Mega berteman, lalu jadi rival," tambahnya.

Simak juga 'Pengamat Sebut NasDem Sudah 'Di-Demokrat-kan oleh PDIP', Apa Maksudnya?':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/gbr)



Hide Ads