Mencuat Lagi Wacana Agar Megawati dan SBY Berjumpa

Mencuat Lagi Wacana Agar Megawati dan SBY Berjumpa

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Jun 2023 07:39 WIB
SBY dan Megawati bersalaman di pemakaman Habibie (BPMI Setpres)
Foto: SBY dan Megawati bersalaman di pemakaman Habibie (BPMI Setpres)
Jakarta -

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermimpi kalau dirinya segerbong kereta dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari mimpi itu muncul harapan agar SBY dan Megawati bertemu.

Harapan itu dikemukakan oleh Elite Partai Demokrat, salah satunya Ketua Dewan Kehormatan DPP PD Hinca Panjaitan yang menganggap mimpi itu jadi harapan masyarakat untuk SBY dan Mega bertemu.

"Dan sekali lagi, harapan masyarakat untuk mereka (SBY-Megawati) bertemu dan berdiskusi sama dengan ketika bertemu Mbak Puan dengan Mas AHY. Saya kira sesuatu yang dirindukan juga dan kembali ke mereka berdua," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hinca lantas berharap pertemuan itu dilakukan. Dia menyebut SBY dan Mega sudah lama tidak pernah bertemu.

"Nah apa harapannya, semua masyarakat Indonesia menanti dan menunggu memang pertemuan antara Pak SBY dan Ibu Mega yang kelihatannya lama nggak pernah bertemu secara full," tutur Hinca.

ADVERTISEMENT

Hinca menyebut keduanya pernah melakukan pertemuan meski hanya sebentar. Dia menilai pertemuan keduanya tidak seleluasa pertemuan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Bertemu pernah loh di Bali, ketemu di sini ketemu, tapi kita nggak sepuas melihat Mas AHY dan Mbak Puan ini kan gara-gara kalian lihat itu 'waduh kalau anaknya bisa begitu mengapa bapak dan ibunya nggak, begitu kan," ujarnya.

Sementara, Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani menilai cuitan SBY soal mimpi itu menyampaikan pesan tertentu ke publik. Dia melihat ada semangat rekonsiliasi.

"Saya tak memiliki kemampuan menafsirkan mimpi, namun ketika mimpi Pak SBY ini disampaikan di ruang publik tentu ada maksud dan pesan yang ingin disampaikan. Saya pribadi menangkap bahwa semangat dan pesan yang ingin disampaikan Pak SBY dari cerita mimpi tersebut adalah semangat rekonsiliasi dalam bingkai silaturahmi politik kebangsaan," kata Kamhar.

"Dalam kehidupan politik yang masih diwarnai relasi patron klien dan dalam situasi politik seperti sekarang ini, silaturahmi tokoh-tokoh bangsa yang menjadi tokoh kunci dalam politik menjadi sangat penting dan relevan," imbuhnya.

Respons PDIP soal mencuatnya harapan Mega dan SBY bertemu, simak di halaman berikut

Saksikan Video 'Puan soal Peluang SBY-Megawati Bertemu: Masih Ada Harapan':

[Gambas:Video 20detik]



Kamhar menilai dinamika politik Pilpres 2024 cukup kompleks sehingga memerlukan silaturahmi politik di tataran elite parpol. Silaturahmi itu menurutnya juga akan mengurangi potensi perpecahan seperti yang terjadi di pilpres 2019.

"Semakin kompleksnya problematika kebangsaan yang dihadapi dan memasuki tahun politik menjelang Pilpres 2024, maka silaturahmi politik di level elite menjadi penting untuk menciptakan suasana yang kondusif, teduh dan menyejukkan. Kita tak ingin mengulang kembali dinamika politik dalam tensi yang terlalu tinggi dan panas seperti pada 2019 yang lalu," ujar Kamhar.

"Sekali lagi, hemat saya, semangat yang ingin disampaikan Pak SBY bahwa rekonsiliasi akan menjadi fondasi hubungan yang kokoh dan kondusif untuk terbangunnya kolaborasi dan sinergi seluruh elemen bangsa, termasuk antar partai politik untuk menunaikan janji-janji kemerdekaan. Jadi pesan ini melampaui sekedar politik kontestasi 2024 mendatang, namun lebih dari itu, ini bagaimana mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, Indonesia Emas 2045," lanjut dia.

Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bicara soal peluang Mega dan SBY bertemu. Menurutnya semua hal bisa saja terjadi.

Awalnnya Puan merespons soal mimpi SBY. Puan menilai hal itu pertanda perlunya guyub atau kebersamaan antarpemimpin dalam membangun bangsa.

"Ya mungkin itu menjadi satu pertanda bagaimana membangun bangsa dan negara itu harus dilakukan bersama-sama, guyub, adem ayem, tanpa kemudian merasa yang satu tidak diperhatikan atau yang satu diperhatikan," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Puan menilai para pemimpin tersebut memiliki pengalaman teruji dalam membangun bangsa. Dia lantas berharap dari mimpi itu muncul suasana yang adem sehingga dapat membawa rasa sejuk di masyarakat.

"Ya sebagai senior-senior bangsa yang sudah punya pengalaman sangat teruji, saya tentu saja juga berharap situasi adem ayem yang dibangun oleh semua pemimpin yang pernah berjasa kepada bangsa dan negara itu bisa ditunjukan kepada rakyat Indonesia. Jadi kita yang muda muda juga ngerasanya ayem," katanya.

Puan lantas bicara peluang pertemuan Mega dan SBY. Puan mengatakan tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan antarpemimpin bangsa. Dia menyebut semua harapan pasti ada.

"Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa. Semuanya pasti masih ada harapan dan kita ya tentu saja berharap pada waktunya nanti semuanya bisa berkumpul guyub," kata dia.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Mimpi SBY

SBY membeberkan mimpinya itu melalui akun Twitternya @SBYudhoyono, Senin (19/6/2023) siang. Cuitan ini disampaikan langsung oleh SBY karena diberi tanda *SBY*.

Dalam cuitannya, SBY bermimpi suatu hari nanti Jokowi mendatanginya ke Cikeas. Dia dan Jokowi lalu menjemput Megawati di kediamannya untuk selanjutnya berangkat ke Stasiun Gambir.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," kata SBY.

Mimpi itu berlanjut dengan ketiganya sudah ditunggu Presiden ke-8 RI di Stasiun Gambir. Sang presiden yang akan dipilih di 2024 ini kemudian berbincang-bincang sebelum memberikan tiket kereta api untuk ketiga tokoh tersebut.

"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," kata SBY.

SBY, Jokowi, dan Megawati, dalam cuitan SBY, selanjutnya naik kereta api dan menyapa rakyat sepanjang perjalanan. Kereta api tersebut ternyata berhenti di Solo dan ketiganya berpisah ke tempat tujuan masing-masing.

"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," kata SBY.

"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," imbuh sang Presiden ke-6 RI itu.

(eva/dwia)



Hide Ads