.webp)
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bermimpi satu gerbong naik kereta bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai ada tiga tanda dari mimpi SBY.
"Kereta api memiliki nuansa simbolik. Kereta api menandakan kesamaan tujuan-tujuan besar, jalan lurus dan komitmen tanpa kondisi," kata Hendrawan kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
"Beda dengan taksi, yang zig-zag, berliku dan berubah-ubah arah setiap saat. Ini penggunaan diksi yang menarik," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harapan dan niat yang tulus SBY tersebut, menurut Hendrawan perlu publik hargai. Jika Megawati, SBY, dan Jokowi berkumpul, hal tersebut dinilai akan menyejukkan kondisi politik nasional.
"Presiden kelima, keenam dan ketujuh kumpul, bicara soal negara bangsa, tentu akan menyejukkan. Tinggal dicari waktu dan agenda yang tepat," ujarnya.
Upaya kumpulnya para presiden tersebut membuat Hendrawan terkenang dengan mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas. Suami Megawati yang sudah berpulang sepuluh tahun lalu.
"Dulu mendiang almarhum Taufiq Kiemas pernah buat acara Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni di MPR. Semua presiden yang masih hidup/sehat, tampil berpidato," imbuhnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY sebelumnya bercuit soal mimpinya. SBY bermimpi soal Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
SBY mencuitkan hal tersebut di akun Twitternya, @SBYudhoyono, Senin (19/6). Cuitan ini disampaikan langsung oleh SBY karena diberi tanda SBY.
Simak Video 'Mimpi SBY Naik Kereta Bareng Jokowi dan Megawati':
