Ikhtiar Politik Sandiaga: Robin yang Ingin Jadi Batman

Ikhtiar Politik Sandiaga: Robin yang Ingin Jadi Batman

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Jun 2023 12:18 WIB
Jakarta -

Nama Sandiaga Uno populer sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) jelang Pemilu 2024. Elektabilitasnya terhitung tinggi dalam survei kandidat cawapres. Namun ternyata bukan posisi itu yang diinginkan Sandiaga saat ini.

Pendukung yang juga sahabat Sandiaga, Miftah Sabri, mengungkap hasrat sang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu. Sandi, kata Miftah, ingin menggenggam tiket sebagai calon orang nomor satu di negeri ini.

Miftah mengatakan persepsi publik terhadap Sandiaga dari Pilpres 2019 hingga kini jelang Pemilu Serentak 2024 adalah sebagai tokoh kandidat cawapres. Dia mengibaratkan Sandiaga dipersepsikan seperti Robin, karakter superhero fiktif yang menjadi mitra junior Batman, sang superhero utama. Sandi, Miftah melanjutkan, ingin mengubah persepsi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalahnya dalam perjalanan politiknya sampai hari ini, dia dipersepsikan sebagai Robin, belum Batman, di mana-mana cawapres. Padahal kan bisa jadi dia capresnya," ujar Miftah dalam talkshow Adu Perspektif 'Poco-poco Koalisi Anies Baswedan' kerja sama detikcom X Total Politik, Rabu (14/6/2023) malam.

Miftah mengungkap Sandiaga berkeinginan maju di Pilpres 2024. Keinginan untuk maju itu pula yang menyebabkan Sandiaga memilih keluar dari Gerindra, yang sudah mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.

ADVERTISEMENT
Pendukung Sandiaga Uno, Miftah Sobri.Pendukung Sandiaga Uno, Miftah Sabri. (Foto: dok. detikcom).

Pilihan Sandiaga pindah ke PPP juga dalam rangka mengejar hasrat berlaga di Pilpres 2024. Meski, kata Miftah, Sandiaga juga tak keberatan jika akhirnya tak menjadi apa-apa di Partai Ka'bah. Dia menyatakan Sandiaga akan ikut aturan main di partai barunya.

Meski demikian, asa untuk berlaga di Pilpres 2024 dari PPP tetap dijaga oleh Sandiaga. Miftah meyakini di satu titik PPP bisa berubah arah mengusung Sandiaga sebagai capres. Sudah ada skenario yang terbayang, namun belum bisa dibuka oleh Miftah. Skenario ini juga terkait dengan dinamika sebuah koalisi.

"Kan (Sandiaga) sudah di PPP. (Waktu PPP mendukung Ganjar) kan Sandi belum bergabung, bisa berubah (dukungan capres) kan mau Rapimnas lagi hari Sabtu, kita lihat," ujar Miftah. Namun spekulasi yang diungkap Miftah sudah ditepis oleh Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.

Miftah menilai Sandiaga punya modal untuk menjadi capres. Popularitas Sandi ada di lima besar tokoh kandidat capres. Berdasarkan survei internal yang dia pegang, Miftah menyebut Sandiaga juga punya elektabilitas mumpuni sebagai capres.

Hasrat Sandiaga untuk menjadi pimpinan wilayah nomor satu bukan kali ini saja. Miftah menuturkan sejatinya Sandiaga berniat menjadi calon gubernur DKI pada Pilkada 2017 lalu. Namun Sandi akhirnya mengalah memilih menjadi calon DKI-2 demi kemenangan di Ibu Kota.

Cita-cita itu kini meningkat menjadi keinginan untuk menggapai kursi RI-1. Sandi, kata Miftah, melihat peluang itu masih ada. Mungkin kah cita-cita Sandi menjadi nyata? Kita lihat manuver politik selanjutnya.

(tor/gbr)



Hide Ads