Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah menyatakan partainya tak ingin bekerja sama dengan Partai Demokrat (PD) sebelum muncul rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Lantas, apa kata politikus PDIP dengan kondisi sekarang?
Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Baleg DPR RI Muhammad Nurdin mengatakan dirinya akan berpedoman pada pernyataan Hasto yang sekarang. Ia tak ingin mengulas pernyataan di masa lalu.
"Berlaku sama siapa? Sekarang ngomongnya lain lagi kan, ya sekarang lah yang baru," kata Nurdin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin menyebut yang dipermasalahkan bukan lantaran terbuka atau tidak untuk bekerja sama dengan Demokrat. Namun, kata dia, semua pihak ingin menghadirkan suasana tentram dan damai jelang pemilu 2024.
"Bukan, kita ini kan maunya pemilu ini aman, tentram, tidak ada lagi. Bahwa kontestasi itu ada yang menang, yang kalah, itu kan urusan nanti. Tapi, tidak jadi kayaknya ribut saja. 'Kayaknya' gitu kan. Mungkin ini untuk menenangkan semua lah," ujar Nurdin.
Menurut Nurdin politik itu dinamis dan berkembang. PDIP ingin fokus ke tujuan yang akan datang.
"Jadi ya namanya politik kan, berkembang. Sudah yang sekarang saja, yang ke depan," imbuhnya.
Pernyataan Hasto 2022
PDIP sebelumnya sempat berbicara soal peluang kerja sama dengan partai lain menuju Pilpres 2024. PDIP memberi sinyal ogah bekerja sama dengan PKS dan Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto di sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6). Hasto awalnya merespons pertemuan NasDem dan PKS yang berlangsung Rabu (22/6) kemarin.
"Ya, itu bagus sekali ada partai yang secara dini membangun koalisi antara NasDem dengan PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut. Tetapi, bagi PDIP, keyakinan yang kami tempuh adalah turun ke bawah ke desa-desa menyerap aspirasi masyarakat desa membantu memulihkan dari dampak pandemi COVID-19," kata Hasto.
Hasto lantas ditanya bagaimana peluang koalisi PDIP dengan PKS. Hasto tegas menolak.
"Ya kalau dengan PKS tidak," ujarnya.
Setelah itu, Hasto juga ditanya terkait peluang koalisi dengan Partai Demokrat. Hasto menyebut tidak mudah bekerja sama dengan Partai Demokrat.
"Ya, koalisi ini harus melihat emotional bonding pendukung PDIP. Begitu. Pendukung PDIP ini rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik. Rakyat apa adanya. Rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan. Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," katanya.
Simak juga Video: Puan-AHY akan Bertemu, Ibas Tegaskan Demokrat Tetap di Koalisi Pro-Anies
Pernyataan Hasto 2023
Hasto mengatakan PDIP mengajak Partai Demokrat untuk ikut bergabung mendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hasto menyebut PDIP mengajak Demokrat bekerja sama dengan kerendahan hati.
"Jadi ya inilah, kami dengan kerendahan hati menawarkan suatu kerja sama (dengan Demokrat)," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Rencana pertemuan Puan dan AHY juga diungkapkan oleh Hasto. Hasto mengatakan silaturahmi yang dilakukan Puan ini akan tetap menghormati etika politik.
"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik," ujar Hasto kepada wartawan di Dermaga Kade Inggom, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6).
Hasto mengatakan partainya menghormati partai-partai yang telah membentuk koalisi. Namun, kata Hasto, dialog demi kepentingan bangsa dan negara merupakan hal yang penting dan positif.
"Jadi partai-partai yang sudah bergandengan tangan, yang sudah membentuk kerja sama, kami hormati. Meskipun demikian, dialog kan sesuatu hal yang penting," ucap Hasto.
"Kita bisa berbeda secara politik, tetapi ketika ada ruang-ruang dialog, apalagi untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, itu merupakan hal yang positif," imbuhnya.
Simak juga Video 'PDIP soal Rencana Pertemuan Puan-AHY: Beda Pilihan Bisa Saling Hormat':