Ganjar Pranowo menyaksikan deklarasi Relawan Gapura Nusantara yang mendukungnya di Pilpres 2024. Saat memberikan sambutan di hadapan relawan, bakal calon presiden PDIP itu menyebut mentornya adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deklarasi Relawan Gapura Nusantara digelar di Klub Kelapa Gading Ballroom, Jakarta Utara, Sabtu (10/6), Ganjar didampingi Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah tiba sekitar pukul 08.23 WIB.
Relawan tampak antusias menyambut kedatangan Ganjar yang sudah didukung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Gubernur Jawa Tengah itu juga disambut dengan sebuah lagu Njarji Njarbeh "Ganjar Siji Ganjar Kabeh".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Relawan Gapura Nusantara tampak berebut ingin berfoto dengan Ganjar. Selain itu, mereka tampak berebut untuk bersalaman dengan Ganjar.
"Ganjar, Mas Ganjar. Pak Ganjar," teriak para relawan disambut senyum dan sapa dari Ganjar.
Ratusan relawan Gapura Nusantara kemudian mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Relawan Gapura Nusantara Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh mendukung penuh Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
"Hari ini RGN kita deklarasikan sekaligus mendeklarasikan dukungan RGN kepada Ganjar Pranowo. Saya ingin tekankan kepada seluruh pejuang RGN bahwa makna dari deklarasi ini adalah janji dan loyalitas. Kita berjanji dengan sepenuh hati, setia mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 sampai kita menaikkan bendera victoria di puncak tiang bumi Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, Ganjar merupakan sosok yang mampu mempertahankan empat konsensus dasar bernegara. Dia menyebut Ganjar juga dianggap mampu melanjutkan program pembangunan yang sudah dirintis Presiden Joko Widodo.
![]() |
"Kita tidak mau beli kucing dalam karung. Dari semua kandidat capres yang ada, hanya Ganjar Pranowo yang rekam jejaknya sudah jelas, yakni mampu mempertahankan empat konsensus dasar bernegara. Beliau juga mau dan mampu melanjutkan program pembangunan Pak Jokowi. Jangan sampai ganti presiden lalu pembangunan dimulai dari nol lagi," katanya.
Perwakilan dari para relawan Gapura Nusantara lalu berkumpul di atas panggung. Deklarasi dukungan dipimpin oleh Ketua Umum Relawan Gapura Nusantara Laksamana TNI (Purn) Agus Setiadji dan diikuti para relawan.
"Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami akan memberikan dedikasi sepenuh hati, tulus, sukarela, tanpa pamrih mendukung dan berjuang untuk kemenangan Bapak Ganjar Pranowo sebagai presiden Republik Indonesia ke-8," pekik deklarasi dari Relawan Gapura Nusantara di lokasi.
Ganjar Punya Mentor Jokowi
Ganjar Pranowo kemudian mengambil panggungnya memberikan sambutan di hadapan ratusan relawan. Ganjar mengatakan Presiden Jokowi merupakan mentornya, meski Jokowi dicap sebagai sosok yang planga-plongo.
"Saya punya mentor dalam pemerintahan. Namanya Jokowi. Seseorang yang dicap 'plonga-plongo'. Seseorang yang dicap tidak pintar dengan badan yang sangat kurus," ujar Ganjar dalam sambutannya.
Ganjar menuturkan sempat bertanya kepada Jokowi foto mana yang menjadi favoritnya. Ganjar menyebut jika foto satgas tersebut justru menjadi favorit Jokowi.
"Pada saat mau maju Pilgub DKI, beliau punya seragam satgas dengan difoto (pose nganga) dan saya diskusi dengan beliau. 'Pak, dari seluruh foto yang bapak suka ketika kampanye menjadi wali kota baik itu gubernur sampai bapak jadi presiden foto mana yang disuka?' 'Saya paling suka foto saya pake baju satgas itu' katanya," ujarnya.
Dari dialog itu, Ganjar menilai jika Jokowi merupakan sosok yang tidak pantang menyerah meski dihina. Dia mengaku mendapat pelajaran penting dari sikap Jokowi itu.
"Saya rasakan bapak itu, kultur kami sebagai orang Jawa, orang Solo, melihat, silahkan hina saya habis-habisan. Silakan kamu caci-maki saya habis-habisan. Tapi, langkah saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan negeri ini. Itu pesan dari beliau luar biasa," ungkap Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan Jokowi merupakan sosok mentor baginya. Dia menilai Jokowi sosok yang memiliki keberanian untuk menunjukkan Indonesia berdaulat di bidang politik.
![]() |
"Bung Karno jatuh didahului peristiwa 65, 66 terjadi pergeseran pergantian kekuasaan dengan Supersemar, 67 UU penanaman modal asing lahir, 68-69 Freeport berdiri, dan tidak ada satu pun para pemimpin mampu mengambil alih kecuali Jokowi," kata Gubernur Jawa Tengah itu.
Dari situlah, Ganjar menilai nyali itu bukan intonasi tinggi dan berwajah garang. Menurutnya, yang dilakukan Jokowi merupakan nyali yang sesungguhnya.
"Seseorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang sangat jarang menunjukkan wajah kemarahan, jarang sekali, tapi dia memutuskan dengan pikiran yang jernih, dengan muka tersenyum tapi diambil secara keseluruhan," katanya.
"Itulah nyali sesungguhnya, dengan intonasi yang tinggi bukan sama sekali," imbuhnya.
(rfs/rfs)