PDIP soal Cawapres Ganjar: Bu Mega Rutin Komunikasi ke NU-Muhammadiyah

PDIP soal Cawapres Ganjar: Bu Mega Rutin Komunikasi ke NU-Muhammadiyah

Anggi Muliawati - detikNews
Jumat, 09 Jun 2023 16:44 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi soal kemungkinan bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dari ormas Islam, Nahdlatul Ulama (NU). Hasto mengatakan sejauh ini Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri rutin berkomunikasi dengan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Ya Ibu Megawati secara rutin berdialog dengan Gus Yahya Ketum PBNU, kemudian juga dengan Menag Gus Yaqut, dengan tokoh Muhammadiyah Pak Haedar," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Hasto mengatakan Megawati pun sempat mengutarakan kecocokan dengan Haedar Nashir. "Bahkan ketika dengan Pak Haedar, Ibu Mega mengatakan, 'saya cocok dengan alam pikir dan alam rasa Pak Haedar, menyejukkan'," sambung Hasto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menerangkan, Megawati juga merasa klop dengan Gus Yahya. Meski demikian, dia menyebut perlu ada suasana kebatinan untuk memilih sosok pendamping Ganjar.

"Demikian pula dengan Gus Yahya, Ketum PBNU. Sehingga ini tidak bisa dipisah-pisahkan, semua sudah bonded dan memiliki suasana kebatinan terhadap siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar ke depan," tutur Hasto.

ADVERTISEMENT

Hasto lalu mengungkapkan PDIP dengan NU adalah saudara lama sehingga keduanya terus bergandengan hingga saat ini.Dia menjelaskan jarak waktu lahir NU dan PNI, yang merupakan akar PDIP, berdekatan.

"Ya PDI Perjuangan dengan NU ini kan sangat bersahabat, memiliki emosional bonding, memiliki sejarah dalam memerdekakan bangsa Indonesia, bahkan semangat 'habul waton minal iman'. Itu dipahami betul oleh seluruh kader PDI Perjuangan. NU berdiri pada tahun '26, PDI akarnya PNI tahun '27. Jadi NU itu saudara tua dari PDIP," katanya.

"Demikian pula Muhammadiyah, sehingga kami selalu bergandengan tangan," imbuh Hasto.

Lihat Video 'Ganjar-Puan Ungkap Akan Ada Parpol Lain Merapat ke PDIP':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lebih lanjut, Hasto menuturkan PDIP turut memperhatikan nama-nama cawapres Ganjar dari berbagai kalangan dan latar belakang. Dia menyebut semua akan dipertimbangkan oleh partai.

"Tentu saja nama-nama dari berbagai latar belakang. Nah itu termasuk latar belakang keagamaan, dari NU dengan visi kebangsaan, semua, akan jadi pertimbangan penting karena kami memang satu kesatuan," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan pihaknya masih memantau tokoh-tokoh dari luar partai politik untuk menjadi bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo. Salah satunya dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Bisa juga, bisa juga. Masih luas, masih terbuka," ujar Puan di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023). Puan menjawab pertanyaan apakah tokoh NU termasuk ke dalam cawapres Ganjar.

"Kita juga mencermati yang di luar partai. Kemudian apakah itu bisa menjadi salah satu tokoh, atau salah dua, tiga, empat tokoh-tokoh yang kemudian akan masuk dalam radar PDIP," sambungnya.

Namun, Puan belum menjelaskan siapa saja tokoh-tokoh yang masuk radar PDIP. Dia mengatakan nama-nama itu akan dibahas secara intensif bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ini memang kami secara intensif dan cermat kami bicarakan secara terbatas dengan Ibu Ketua Umum," ujar Ketua DPR RI itu.

(amw/aud)



Hide Ads