.webp)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) mengungkap 4 pola Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam memilih calon wakil presiden (cawapres). Ada kesamaan pola yakni memilih seseorang berlatar Nahdlatul Ulama (NU) berusia senior.
Hal itu diungkap Rommy dalam diskusi Adu Perspektif x Total Politik bertema 'Manuver Koalisi Cawe-cawe', Rabu (7/6/2023). Rommy menyebut keempat cawapres pilihan Megawati yang memiliki kriteria tersebut.
"Saya mencoba untuk menganalisis, kalau kita lihat Bu Mega 4 kali melakukan pola pemilihan wapres yang sama. Pertama Pak Hamzah Haz NU, tua, luar Jawa. Almarhum Pak Hasyim Muzadi, NU, tua, tidak luar Jawa, senior lah. Ketiga Pak Jusuf Kalla, NU, senior luar Jawa. Keempat Kiai Ma'ruf, NU, senior, luar Jawa, Jawa dalam artian Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Rommy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy menilai Megawati memiliki sikap yang sama dengan puluhan tahun lalu. Oleh karena itu, dia menilai Megawati akan melakukan pola yang sama dalam pemilihan cawapres untuk disandingkan dengan Ganjar Pranowo.
"Dan Bu Mega hari ini adalah Bu Mega 20 tahun lalu, adalah Bu Mega 30 tahun lalu pertama kali jadi ketum. Artinya bisa saja kita memiliki preferensi hari ini kalau melihat Bu Mega jangan-jangan akan menggunakan pola yang sama untuk milih cawapres besok," ujarnya.
Rommy menilai Megawati masih menjadi faktor utama menentukan cawapres. "Artinya Bu Mega faktor paling utama sebagai pemegang golden ticket," ujarnya.
Lebih lanjut, untuk penentuan kali cawapres kali ini, Rommy mengungkap akan ada musyawarah dengan PPP. Untuk diketahui, PPP sudah memutuskan menjalin kerja sama dengan PDIP untuk mendukung Ganjar sebagai capres 2024.
"Karena Bu Mega menyampaikan sendiri kepada kita nanti kita rembug bersama, beda ketika menyampaikan jelang Kiai Maruf," ujarnya.
(eva/eva)
