Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan momen jelang pengumuman dirinya sebagai bakal capres PDIP di Istana Batutulis, Bogor. Ganjar mengaku tidak tahu rencana dan alasan pemilihan lokasi.
Hal itu diungkap Ganjar saat memberikan keynote speaker di kegiatan sarasehan kebangsaan dan budaya di, Bogor. Kegiatan itu juga dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya dan alumni IPB.
"Saya juga tidak tahu, kenapa kok saya diumumkan di Istana Batutulis? Apakah karena Bogor suaranya terbanyak di Indonesia? Saya tidak tahu. Tapi benar kata Kang Bima tadi, waktu menyampaikan di depan tadi saya memperhatikan betul, sejarahnya oke, spiritualnya oke, otak-atiknya juga bagus, ini doktor sekaligus dukun," kata Ganjar disambut tawa peserta sarasehan di gedung Puri Begawan, Jumat (2/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar kemudian bercerita bagaimana kemudian ia diminta datang ke Istana Batutulis dan diumumkan sebagai bakal capres yang diusung PDIP.
"Saat itu saya juga baru mengevaluasi setelah 21 April. Evaluasi pertama, nggak mungkin rasanya pengumuman kok di tengah menjelang Lebaran, ya (soal) mudik kan lagi hot-hotnya waktu itu. Maka teman-teman PDI Perjuangan, undangannya cuma satu waktu itu, siap-siap kita menjaga arus mudik dan arus balik, undangannya itu," ungkap Ganjar.
"Maka tidak ada yang menduga, bahkan saya sendiri, bahkan istri saya pun tidak tahu kalau saya sedang pergi," tambahnya.
Ganjar kemudian mengaitkan waktu pengumuman sebagai bakal capres dengan peringatan Hari Kartini. Ia menyebut Kartini sebagai sosok yang revolusioner.
"Kalau kita hitung-hitung, tanggalnya 21 April ya, Kartini. Kartini itu perempuan yang revolusioner. Kartini itu kalau berfoto dengan suaminya, dia ada di kanan. Kartini kemudian membuat gebrakan-gebrakan sehingga perempuan mendapatkan kesetaraanya, meskipun sampai saat ini belum semua. Tetapi setidaknya saat itu kartini adalah cikal bakal adanya afirmasi action yang dilakukan oleh seorang kartini," kata Ganjar.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya mengatakan memilih bakal capres bukan hanya untuk kepentingan partai. Kendati demikian, Megawati juga pernah meminta Ganjar Pranowo menyatakan diri sebagai kader partai.
Hal itu disampaikan Megawati di kantor DPP PDI setelah menerima kunjungan Ketum PAN Zulkifli Hasan, Jumat (2/6). Megawati mengatakan memilih orang bukan hanya untuk kepentingan partai. Namun juga untuk kemaslahatan Indonesia.