Wanti-wanti Mahfud agar Koalisi Pro-Anies Tak Jegal Diri Sendiri

Wanti-wanti Mahfud agar Koalisi Pro-Anies Tak Jegal Diri Sendiri

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 02 Jun 2023 08:32 WIB
Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU yang diisi Mahfud Md sampai Sri Mulyani membahas transaksi janggal Rp 349 triliun di PPATK. Mereka bakal membentuk satgas.
Menko Polhukam Mahfud Md (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengungkapkan ada yang khawatir penjegalan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bilang akan cawe-cawe termasuk soal Pemilu 2024. Menko Polhukam Mahfud Md justru mengingatkan koalisi pendukung Anies tak jegal diri sendiri.

Mahfud Md menepis kekhawatiran yang diungkap Anies Baswedan soal penjegalan setelah Jokowi menyatakan akan cawe-cawe. Mahfud menyebut tak ada upaya penjegalan yang dilakukan pemerintah.

"Ndak ada (penjegalan), itu isi politik, itu bagian dari perlombaan kontestasi politik yang mengatakan ini dijegal, mungkin biar pendukungnya muncul atau mungkin biar yang milih sedikit, kenapa dijegal, karena ini. Ndak ada (penjegalan Anies)," kata Mahfud di Lapangan Pancasila, Ende, NTT, Kamis (1/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud menyebut tak ada upaya penjegalan dari pemerintahan saat ini seperti yang dikhawatirkan Anies. Mahfud justru berpesan kepada poros koalisi pendukung Anies kompak supaya tidak dijegal oleh internalnya sendiri.

"Kalau pemerintah tidak menjegal. Mungkin Saudara sih, cuma ndak enak mau bilang terus terang, mungkin dari tulisan-tulisan dan pernyataan Denny Indrayana. Ndak, ndak ada yang akan menjegal. Malah saya katakan kepada dia, kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau pemerintah tidak, persilakan. kita lindungi hak-haknya jadi tidak ada penjegalan," jelasnya.

Presiden Joko Widodo meresmikan pembukaan Konferensi Hukum Tata Negara VI Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (02/09/2019).Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi duduk berdampingan dengan Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Mahfud MD.Presiden Joko Widodo dan Mahfud Md (Rengga Sancaya/detikcom)

Anies Baswedan diketahui mengaku menerima banyak ungkapan kekhawatiran setelah Jokowi menyatakan akan cawe-cawe demi bangsa dan negara, termasuk soal Pemilu 2024. Anies berharap kekhawatiran itu tak terwujud.

"Jadi merespons pemberitaan yang mengungkapkan bahwa Presiden mengambil sikap untuk akan bersikap tidak netral dan akan cawe-cawe. Semenjak semalam sampai tadi siang kami banyak sekali menerima ungkapan aspirasi dan kekhawatiran," kata Anies di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).

Anies menjabarkan sejumlah ungkapan kekhawatiran yang diterima Anies dan Koalisi Perubahan. Antara lain penjegalan hingga potensi tak netralnya Pemilu 2024.

"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin dapat diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakuan tidak fair," ujar Anies.

"Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," imbuhnya.

Simak Video 'Demokrat: Tolonglah Pemerintah Jaga Imannya, Jangan Cawe-cawe':

[Gambas:Video 20detik]






Hide Ads