Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung soal Bacapres yang kerap kali bicara soal perubahan. Juru Bicara (Jubir) Bacapres Anies Baswedan, Surya Tjandra, merespons.
Luhut awalnya bicara program pemerintah yang harus berkelanjutan. Luhut kemudian menyentil soal capres yang selalu bicara perubahan dan mempertanyakan apa yang mau diubah.
Menanggapi hal itu, Surya menyampaikan ada dua hal terkait perubahan versi Anies. Terlebih, jika sosok capres yang dimaksud Luhut adalah Anies Baswedan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang dimaksud LBP adalah Anies Baswedan, maka perubahan yang ditawarkan Anies cukup banyak, nanti akan dijelaskan satu per satu pada waktunya," kata Surya, kepada wartawan, Rabu (31/5/2023).
Surya mengatakan hal pertama yang akan diubah yakni tidak adanya pengambil kebijakan ekonomi yang juga merupakan pengusaha. Hal itu, lanjut Surya, untuk mencegah konflik kepentingan dan blunder kebijakan dan keuangan negara yang merugikan rakyat.
"Kedua, pembagian tugas di pemerintahan termasuk dengan Wakil Presiden akan dilakukan secara kolaboratif, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dibangun atas dasar sinergi dan keberlanjutan," ucapnya.
"Jadi tak ada lagi seorang menteri yang seolah mau mengurus semuanya, tak boleh lagi ada 'super-minister' yang merasa mengerti segalanya. Semua bisa punya peran dan bisa berkontribusi, di bawah koordinasi Presiden," tambah Surya.
Surya juga mengatakan keberlanjutan pembangun akan dilakukan oleh Anies. Dia mengungkit saat Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI.
"Yang baik akan diteruskan dan dikembangkan, yang tidak baik akan diperbaiki atau bisa saja dihentikan, sesuai kebutuhan," tutur Surya.
Eks Wakil Menteri ATR/BPNera Jokowi ini juga pesan Anies soal kekuasaan. Dia juga mengatakan dua perubahan versi Anies akan jadi awal yang baik.
"Pak Anies selalu mengingatkan bahwa kekuasaan itu hanya sementara, dan untuk memastikan keadilan bagi rakyat terpenuhi sebaik mungkin. Dua perubahan di atas saya rasa bisa menjadi awalan yang baik," katanya.
Sebelumnya, Luhut menyinggung soal calon presiden yang banyak bicara soal perubahan. Menurutnya, lebih baik kepemimpinan di periode berikutnya jangan banyak melakukan perubahan program dan kebijakan. Cukup melanjutkan dan menyempurnakan program pemerintahan yang ada.
"Tidak ada pencapaian suatu negara itu jadi negara maju hanya satu periode presiden, tapi harus berlanjut. Kalau setiap calon presiden mengatakan 'oh saya melakukan perubahan', memang apa yang mau diubah?" ujar Luhut di Hotel Mulia.
Luhut menjabarkan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju tidak hanya butuh kepemimpinan satu orang sebagai presiden saja. Namun, dalam beberapa periode presiden harus melakukan langkah yang berkesinambungan dengan kepemimpinan sebelumnya.
Simak juga 'Jengkelnya Luhut ke Pengkritik Kendaraan Listrik':