Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa bermaksud positif. Ia menilai Jokowi ingin Pemilu 2024 ke depan berlangsung dengan jujur, aman dan transparan.
"Ya jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden kebetulan secara langsung di depan pemimpin redaksi beliau menyampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif artinya pelaksanaan pemilunya berlangsung transparan, terbuka," kata Pramono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Pramono mengatakan di era seperti sekarang tak mungkin seorang pemimpin ingin bertindak yang berlawanan dengan aturan. Pernyataan cawe-cawe, menurutnya untuk memastikan hilirisasi program pemerintah bisa berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini sudah nggak mungkinlah di era digital ini segala sesuatu misalnya katakanlah kemudian ada hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga dalam semangat itulah beliau menyampaikan sebenarnya, karena juga ada pertanyaan berkali-kali ke beliau mengenai hal itu," tutur Pramono.
"Paling penting adalah pemilunya tepat waktu, transparan, terbuka, luber, itu bisa dipenuhi dan ini sekarang ini dalam proses regrouping untuk calon presiden, wakil presiden, yang berlangsung sangat dinamis, beberapa kebetulan ada di dalam pemerintahan dan itu tentunya pasti dilakukan secara transparan," ujarnya.
Pramono menepis jika cawe-cawe Jokowi untuk memengaruhi hasil pemilu. Menurutnya Presiden justru ingin pemilu berlangsung adil dan program di depan seperti IKN bisa berjalan.
"Oh nggak (mempengaruhi pemilu), bukan cawe-cawe kemudian untuk memengaruhi hasil pemilu sama sekali nggak. Cawe-cawe itu menciptakan pemilunya berlangsung dengan baik, dan apa yang menjadi keinginan beliau untuk hilirisasi tetap berlanjut," kata Pramono.
"IKN bisa dilanjutkan dengan baik karena memang IKN juga mendapatkan antusias yang luar biasa dari investor luar negeri. Dan waktu di Hiroshima Jepang secara khusus juga ingin menanamkan investasinya di IKN," sambungnya.
Menurut Pramono cawe-cawe bukan berarti memberikan dukungan ke salah satu pihak. Cawe-cawe bukan untuk mengendorse bakal calon presiden.
"Cawe-cawe kan bukan cawe-cawe untuk memberikan dukungan kepada siapa, tapi untuk menciptakan iklim demokrasi berjalan lebih baik dan tidak melanggar peraturan apapun. Nggak, nggak (endorsement), presiden nggak akan meng-endorse," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan tetap cawe-cawe demi bangsa dan negara. Apa maksudnya?
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5).
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media sertacontent creator,seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Jokowi beralasan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.