Lembaga Survei Populi Center merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai menuju Pemilu 2024. Hasilnya, PDIP memiliki elektabilitas tertinggi untuk partai parlemen.
Survei tersebut digelar secara nasional pada periode 4 hingga 12 Mei 2023. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk di empat daerah otonomi baru, yaitu Papua Tengah, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan Margin of Error (Mo) +-2,83% dan tingkat kepercayaan 95%. Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Populi Center menunjukan bahwa angka elektabilitas untuk partai parlemen saat Ini dengan presentase tertinggi adalah PDIP, disusul Partai Gerindra.
Berikut ini hasilnya:
PDIP 22%
Partai Gerindra 17,5%
Partai Golkar 10 %
PKB 6,6%
Partai Demokrat 5,7%
PKS 5,1%
Partai NasDem 5%
PPP 2,6%
PAN 2,4%
"Terkait dengan pemilu legislatif, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih oleh masyarakat apabila pemilihan legislatif dilakukan hari ini, dengan 22%. Disusul Gerindra 17,5%, Golkar 10%, PKB 6,6%, Demokrat 5,7%, PKS 5,1%, Nasdem 5%," kata kata Peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam diskusi Populi Center di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023).
"Di antara partai pemilik kursi DPR saat ini, hanya PPP 2,6% dan PAN 2,4% yang mendapatkan dukungan di bawah ambang batas parlemen sebesar empat persen," lanjutnya.
Sementara utu, Rafif mengatakan untuk partai non parlemen, Partai Perindo mendapat dukungan palung tinggi.
"Sementara itu untuk partai non parlemen, Perindo menjadi partai yang mendapatkan keterpilihan cukup tinggi yaitu dengan 2,8%. Diikuti dengan PBB 0,7% Hanura 0,6% PSI 0,5% Partai Buruh 0,5%, Gelora 0,4%, Partal Ummat 0,3%, dan Garuda 0,3%," ucapnya.
Simak juga Video: Ganjar: Survei Kompas Saya Telanjangi, Ternyata Gen Z Tak Banyak Pilih Saya