Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang belakangan namanya beredar belum dipastikan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Said belum mengetahui mengapa nama Nasaruddin Umar kemudian mengemuka di publik.
"Saya nggak tahu maksudnya Pak Nasaruddin Umar (cawapres Ganjar), perasaan saya belum," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Said mengatakan kehadiran Nasaruddin Umar dan Ganjar di Manado pada Kamis (18/5) lalu lantaran halalbihalal. Kehadiran Nasaruddin di sana, kata dia, juga sebagai penceramah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa Pak Nasaruddin Umar ke Manado, kan memang setiap tahun diundang untuk halalbihalal, penceramahnya memang Imam Besar ustaz kita, Nasaruddin Umar," imbuhnya.
Said membicarakan pertimbangan cawapres Ganjar yang sebelumnya disampaikan Rommy PPP, yaitu berwajah Islam moderat. Menurut Said hal itu juga sejalan dengan keinginan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pimpinan pengurus partai.
"Berbagai pertimbangan itu sudah menjadi pertimbangan juga oleh PDI Perjuangan, bahwa bagi PDIP Islam moderat, kita semua Islam Indonesia, yang berkepribadian indonesia itu sudah menjadi pertimbangan bagi ibu ketua umum. Sehingga apa yang disampaikan kawan kita, saudara Rommy persis sama dengan keinginan Ibu Ketum dan DPP PDIP," ujar Said.
"Kalau Islam moderat di kita itu kan ahlussunnah wal jama'ah, ahlu sunnah kita itu pastilah biasanya NU, Muhammadiyah, al washliyah itu kan moderat semua. Kita tidak membidik pada satu organisasi," tutur Said.
Said mengaku tidak ingin digiring-giring untuk memberikan jawaban tertentu. Said menyebut semua hal dipertimbangkan.
"Sebab kalau kemudian kawan-kawan menggiring saya 'Pak yang moderat yang NU' lah Muhammadiyah juga moderat, washliyah juga moderat, wathaniyah juga moderat, itu kan Islam Islam moderat yang ada, yang sudah berkembang di kita," sambungnya.
Nasaruddin sebelumya mengaku hingga saat ini tak ada ajakan untuk menjadi cawapres dari partai-partai politik. Untuk itu, ia menegaskan akan menjalani peran sebagai pengurus masjid sebagaimana mestinya.
"Pokoknya sampai hari ini nggak ada (ajakan sebagai Cawapres). Jadi saya pikir saya akan tetap mempertahankan jadi diri saya kepribadian saya seperti apa adanya sekarang ya," kata Nasaruddin di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5).
Nasaruddin Umar mengatakan tak pernah terpikirkan untuk menjadi seorang tokoh yang penuh kepopuleran. Justru, lanjutnya, dengan karya yang ada saat ini sudah cukup membuatnya bahagia.
"Soal itu (Cawapres) jujur ya, saya bekerja untuk umat tidak pernah sedikitpun terlintas niat untuk menjadi apa, menikmati hasil karya saya dianut oleh bangsa kalau itu positif saya sudah cukup," ujarnya.
Lihat juga Video: Pengurus PDIP Kunjungi Kantor PPP Bahas Pencapresan Ganjar