Pertimbangan lain yakni menurut Rommy adalah sosok yang modal logistik. Dia menilai modal dari sumbangan dana kampanye saja tidak akan cukup untuk memenangkan pemilu. Modal logistik pribadi dari sosok cawapres itu menjadi nilai tambah.
"Modal logistik, adalah kesempurnaan yang menggenapkan modal-modal sebelumnya. Sebagaimana dikatakan pak JK di salah satu media, menjadi presiden dan wapres di Indonesia membutuhkan triliunan rupiah. Untuk sosialisasi diri melalui media sosial, media cetak dan elektronik, untuk keliling Indonesia melakukan pertemuan tatap muka, untuk merekrut, mendidik, dan menyediakan uang lelah saksi serta kebutuhan-kebutuhan lainnya," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu sebagaimana UU Pemilu mengatur, ada sumbangan2 yang pasti akan dikumpulkan. Namun mengingat batasan UU mengatur sumbangan maksimum 5M untuk pribadi dan 25M untuk perusahaan/lembaga, maka jumlah yang dikumpulkan bisa jadi tidak cukup untuk memenangkan. Karenanya jika pasangan capres-cawapres memiliki dananya sendiri yg berdasarkan UU tak dibatasi, hal ini akan menjadi nilai tambah untuk keberdayaan pasangan, meskipun hal ini tidak mutlak," lanjut Rommy.
Rommy mengatakan akan ada pembahasan mendalam terkait cawapres Ganjar nantinya. Dia menyebut paling lambat pembahasan cawapres Ganjar itu digelar Juli mendatang.
"Hal-hal di atas menjadi bagian dr pertimbangan PPP untuk pada saatnya mengajukan nama, untuk dibahas dalam sebuah kerja sama politik dengan jumlah parpol yang insyaallah lebih banyak dari PDIP-PPP semata hari ini. Insyaallah sesuai penyampaian Plt Ketum PPP, Pak Mardiono, selambat-lambatnya bulan Juli cawapres mas Ganjar akan dibahas bersama," ungkapnya.
(eva/imk)