PBNU-PP Muhammadiyah Bahas Kepemimpinan Moral, Harap Pemilu 2024 Bermartabat

PBNU-PP Muhammadiyah Bahas Kepemimpinan Moral, Harap Pemilu 2024 Bermartabat

Rumondang Naibaho - detikNews
Kamis, 25 Mei 2023 14:43 WIB
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hari ini. Keduanya membahas kepemimpinan moral jelang Pemilu 2024.

"Tadi misalnya diangkat kepemimpinan moral di dalam politik. Di dalam politik ini perlu ada pimpinan moral agar segala sesuatunya tidak untuk kepentingan pragmatis," kata Gus Yahya selepas pertemuan dengan PP Muhammadiyah di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Dia menilai pentingnya moral kepemimpinan di tahun politik. Hal itu, kata dia, agar tak hanya mengedepankan suara elektoral semata, melainkan pada adu gagasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita memang kita butuh mendengar lebih banyak tentang visi untuk bangsa. Kemudian komitmen untuk melakukan menjalankan kompetisi secara lebih bermoral," lanjutnya.

Gus Yanya juga menyampaikan pihaknya berharap Pemilu 2024 berlangsung bersih dan tidak polarisasi atau menimbulkan perpecahan di masyarakat. Lebih lanjut, menurutnya, hingga kini belum banyak yang menyuarakan soal moral kebangsaan dalam Pemilu 2024. Dia mengaku ingin melihat hal tersebut dalam kontestasi politik saat ini.

ADVERTISEMENT

"Belum ada selama ini tapi kita ingin melihat lebih banyak soal itu. Hal tersebut memang dibutuhkan," imbuhnya.

Gus Yahya menegaskan PBNU dan PP Muhammadiyah akan berusaha untuk melaksanakan tanggung jawab dengan memberikan keteladanan sikap agar Pemilu 2024 berjalan baik dengan seruan-seruan terkait moral.

Pada kesempatan yang sama, Haedar Nashir menyampaikan ide atau gagasan yang kompetitif sangat baik untuk dilakukan. Namun tak menutup kemungkinan gagasan itu mengarah kepada polarisasi.

Karena itu dia meminta pimpinan parpol untuk menyajikan gagasan yang konstruktif dan mendorong semua pihak agar membawa visi kebangsaan bersama-sama.

"Ada tanggung jawab moral setiap elit untuk membuat pernyataan langkah-langkah yang tidak mengarah pada polarisasi. Karena harganya terlalu mahal," katanya.

Dia berharap semua pihak dapat berkomitmen menjaga dan menghadirkan kepemimpinan moral pada Pilpres 2024.

"Kita berharap 2024 itu bermartabat, ada visi dan arah moral sekaligus juga visi kebangsaan tokoh, sehingga kontestasi itu tidak bersifat politik kekuasaan semata-mata. Tapi visi kebangsaan apa yang dibawa yang diwujudkan berangkat dari pondasi yang diletakkan oleh para pendiri bangsa," ucapnya.

"Saya tidak menjudge para elite, kekuatan, serta proses kontestasi ini ya, tetapi kami ingin bersama menghadirkan kepemimpinan moral dan visioner. Itu saja yang menjadi komitmen kami," ucapnya.

(idn/idn)



Hide Ads