Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipanggil DPP PDIP usai menemani Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu relawan di Solo. Di balik pemanggilan itu, PDIP dinilai tidak nyaman dengan manuver yang dilakukan Gibran.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai Gibran bukan cuma sekadar wali kota biasa, namun juga sekaligus putra Presiden Jokowi yang dinilai menjadi duplikat ayahnya dalam dunia politik. Sehingga wajar jika PDIP tidak nyaman dengan manuver yang dilakukan Gibran dengan mendampingi Prabowo bertemu relawan.
"Saya kira Gibran bukan soal Walkot Solo tapi yang paling penting Gibran adalah anak Jokowi jadi setiap manuver dan aktivitas politiknya itu dianggap sebagai duplikat politik Jokowi. Jadi lihat Gibran itu wajah lain dari Jokowi," kata Adi kepada wartawan, Senin (20/5/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu lah kenapa manuver politik Gibran terutama ketika Gibran menyambut Prabowo di Solo untuk bertemu dengan relawan itu dianggap memberikan dukungan terbuka kepada Prabowo. Jadi wajar kalau PDIP nggak nyaman dengan dengan manuver Gibran itu, wajar kalau ada tensi memanas antara PDIP dan Gibran," lanjut Adi.
Adi juga mengungkit elite PDIP Adian Napitupulu yang bicara keras terkait jasa politik PDIP ke keluarga Jokowi. Menurutnya, keberhasilan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution menduduki jabatan saat ini karena jasa PDIP.
"Jarang-jarang Adian bicara keras menghitung jasa politik yang sudah diberikan PDIP kepada keluarga Jokowi. Dengan kata lain PDIP itu mengatakan jangan lupakan sejarah, jangan lupakan jas merah karena Jokowi dan Gibran adalah kader PDIP yang bisa sampai saat ini karena jasa PDIP," ujarnya.
Adi mengatakan wajar jika PDIP memanggil Gibran. Pemanggilan itu sekaligus meyakini kalau PDIP merupakan partai kader yang selalu tunduk pada arahan partai, tidak peduli kader tersebut memangku jabatan presiden ataupun wali kota.
"Itu lah yang menebalkan keyakinan bahwa PDIP itu adalah partai kader yang semua kader di dalamnya harus tunduk kepada keputusan partai yang sudah resmi mengumumkan Ganjar sebagai capres," ujarnya.
Adi juga menilai wajar banyak pihak ingin mendekati Gibran. Dia bahkan menyebut Gibran dapat menjadi magnet untuk menggaet dukungan Jokowi di Pilpres 2024.
"Jadi wajar kalau Gibran itu seperti semut banyak dikerubungi, banyak yang mengharapkan berkah, banyak mengharapkan dapat dukungan dari Jokowi. Karena Jokowi itu seorang presiden yang dinilai punya pengaruh dan pengikut yang cukup luas," ujarnya.
"Wajar kalau Gibran itu magnetnya cukup kuat, bukan menyangkut Walkot Solo saja tapi anak Jokowi, satu-satunya magnet yang bisa bersilaturahmi dengan politisi senior seperti Prabowo. Banyak kepala daerah yang berprestasi yang cukup baik tapi nyaris tidak pernah dikunjungi atau diajak bersilaturahmi dengan Prabowo, tapi karena Gibran anak presiden ya paling sering diajak komunikasi," lanjut Adi.
Simak Video 'PDIP Sebut Gibran Seperti Gula, Singgung Ada Semut Baik dan Menjerumuskan':
Saksikan Live detikPagi: