Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan Partai Golkar akan segera memutuskan soal koalisi kontestasi pemilihan presiden/wakil presiden 2024. Oleh sebab itu, Bamsoet meminta para kader partai tetap semangat dan merebut hati rakyat dengan berbagai program dan kerja nyata.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan saat ini bangsa Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari faktor internal maupun eksternal. Salah satunya melemahnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa, khususnya di kalangan generasi muda bangsa.
Merujuk hasil survei Setara Institute dan INFID (Forum on Indonesian Development) yang dirilis 17 Mei 2023, tercatat 83,3 persen pelajar SMA berpandangan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang tidak permanen atau dapat digantikan. Sementara, hasil survei Pusat Studi Kebangsaan Indonesia dan Litbang Kompas pada Januari 2023 mengungkap 86,1 persen mahasiswa tidak setuju jika Pancasila diganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Survei SMRC pada Juni 2022 melaporkan 82 persen masyarakat menganggap Pancasila sebagai ideologi negara yang tidak boleh diubah.
"Fenomena tersebut mengisyaratkan setidaknya dua hal penting. Pertama, bahwa proses internalisasi Pancasila belum sepenuhnya menjangkau generasi muda bangsa, khususnya kalangan pelajar SMA. Kedua, bahwa persepsi dan sikap generasi muda terhadap ideologi negara masih bersifat labil, sehingga perlu untuk terus dibangun dan dikembangkan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).
Hal ini disampaikannya saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan konsolidasi kader di DPD II Partai Golkar Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (21/5).
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menambahkan adanya potensi konflik horizontal di tengah kontestasi politik juga menjadi tantangan kebangsaan tersendiri. Pasalnya, pada setiap penyelenggaraan Pemilu selalu meninggalkan residu persoalan.
Ketua DPR RI ke-20 ini pun mencontohkan pada penyelenggaraan Pilpres 2019, kerusuhan massa yang terjadi pasca penetapan hasil penghitungan dan perolehan suara nasional mengakibatkan sembilan orang korban tewas.
"Menyongsong penyelenggaraan Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak tahun 2024, kita harus menghindarkan paradigma klise, di mana kontestasi politik menjadi pemantik lahirnya konflik horizontal. Kontestasi politik tidak boleh memicu polarisasi masyarakat pada dua kutub yang berseberangan, baik sebelum, selama, hingga pasca penyelenggaraan Pemilu," tutup Bamsoet.
Sebagai informasi, turut hadir dalam sosialisasi tersebut antara lain, Kepala Kesbangpol Purbalingga Pandi, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Purbalingga Tenny Yuliawati, pengurus serta kader Partai Golkar Kabupaten Purbalingga.
(fhs/ega)