Partai Golkar memberikan sinyal bakal bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mendukung Prabowo Subianto. Apakah langkah Golkar akan diikuti PAN? Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan dua minggu ke depan akan ada titik terang mengenai koalisi dan pencapresan.
"Mengenai koalisi, sekarang lagi proses, memang saya tidak suka bicara, dan juga tidak suka pertemuan-pertemuan yang dipublikasikan sampai waktunya jelas. Mudah-mudahan ya dua minggu ini saya kira sudah akan ada titik terang," ujar Zulhas di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023). Zulhas menjawab pertanyaan isu apakah PAN akan ikuti langkah Golkar.
Ketika ditanya apakah akan mengusung Ganjar Pranowo, Zulhas mengatakan saat ini pengusungan capres masih dalam proses. Zulhas mengaku enggan untuk terburu-buru dalam mengusung capres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nanti kita liat lagi berproses pelan-pelan, jangan lupa dulu capres itu kan pendaftaran terakhir kan, jadi sabar aja. Hari ini bisa beda dengan besok, besok bisa beda dengan lusa kan," katanya.
Menurutnya, segala kemungkinan pasti ada, entah mengusung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Dia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu waktunya tiba.
"Proses semua pasti berproses segala kemungkinan ya," ujarnya.
"Politik ini kan proses ya, proses itu besar bisa A, bisa B, bisa C, bisa D, namanya berproses sabar aja tunggu waktunya," sambungnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan sampai saat ini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih solid. Dia menyebut KIB sering bertemu meski tidak diketahui oleh media.
"Ya KIB masih sama solid satu, apakah nanti pembicaraan akan seperti apa karena KIB koalisi besar, juga dengan Gerindra dan PKB, juga koalisi besar. Tentu pertemuan-pertemuan tidak semua diketahui teman-teman media tapi terus berproses, hari-hari ini memang lebih intens," tuturnya.
Golkar diketahui menggodok rencana pembentukan koalisi besar bersama PKB, partai yang berkoalisi dengan Gerindra. Kepala Bappilu Presiden perwakilan Golkar, Nusron Wahid, blak-blakan Golkar memang sedang memunculkan sinyal kuat ingin mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di 2024.
"Salah satu proposal adalah Prabowo presiden, dan wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto. Tapi itu harus diterima, dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini," ujarnya.
"Tapi di sinilah kita bekerja supaya terjadi titik temu. Semangat kerjanya adalah niat untuk menang dan cara kerja untuk menang, dan kalau sudah ketemu semangat kerjanya, dan figur itu nomor sekian. Prosentase sudah 70 persen," imbuh dia.
Saat ditanya apakah partainya dan PKB sedang memperebutkan posisi cawapres pendamping Prabowo, Nusron menepis. Namun dia menyebut Prabowo adalah 'user' dalam menentukan apakah Airlangga atau Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menjadi pendampingnya.
"Gerindra posisinya sudah settle dengan Prabowo. (Soal Golkar dan PKB ditengarai rebutan cawapres) Tidak memperebutkan, kami membicarakan dan saling menawarkan dan usernya adalah Pak Prabowo siapa yang mau menerima siapa," katanya.
Simak Video 'Momen Penyerahan Nama Bacaleg PAN ke KPU RI Sempat Diwarnai Kericuhan':