Kepala Bappilu Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid, menilai pasangan Airlangga Hartarto dan Mauhaimin Iskandar (Cak Imin) bisa menjadi pemecah kebuntuan untuk Pilpres 2024. Nusron menyebut tidak ada yang tak mungkin dalam politik.
Nusron awalnya menjawab soal kemungkinan usulan Airlangga jadi wakil capres Prabowo Subianto ditolak. Saat ini, kata dia, Golkar masih mengupayakan Ketumnya itu menjadi cawapres Prabowo.
"Kita akan diskusikan lebih lanjut, sampai hari ini kita belum mau mengada-ada dulu, kita berjuang dulu, tampil meyakinkan anggota-anggota koalisi supaya mau menerima Ketua Umum kami," kata Nusron dalam acara Adu Perspektif kolaborasi detikcom dengan Total Politik dengan tema 'Berebut Kursi Nomor Dua', Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gaspol Temu Golkar PKB Demi Koalisi Besar |
Nusron kemudian berbicara kemungkinan Airlangga diduetkan dengan Cak Imin. Menurutnya, usulan itu salah satu upaya untuk memecahkan kebekuan.
"Itu salah satu opsi kalau bagian dari memecahkan kebekuan, salah satu opsi. Mungkin, mungkin, tapi itu belum menjadi prioritas utama, prioritas utama kita adalah karena ini supaya bangunan koalisi besar, maka harus ada yang mengalah, maka kita sodorkan presiden dari KKIR wakilnya dari KIB," jelasnya.
Menurut Nusron, opsi itu bisa terjadi jika Airlangga dan Cak Imin tidak menjadi cawapres Prabowo. Sehingga, kata dia, terjadi kebuntuan.
"Ya kalau tiba-tiba Pak Prabowo nggak mau Airlangga, nggak mau Muhaimin, tiba-tiba ada orang lain, dan kemudian Airlangga sama Mas Imin nggak mau menerima, itu buntu dong. Tapi kalau mau menerima kan selesai, kalau nggak menerima masing-masing masih punya," jelasnya.
"Itu kan simulasi-simulasi, hal-hal yang masih bisa kita godok bersama. Dan kita lihat nanti perkembangannya kayak apa. Kalau ditanya mungkin? mungkin, apa yang di politik nggak mungkin," imbuhnya.
Simak Video 'Airlangga Bocorkan Koalisi Permanen dan Capres Partai Golkar':