Ortu Anak Ludahi Spanduk Gambar Megawati-Puan Minta Maaf, PDIP Terima

Ortu Anak Ludahi Spanduk Gambar Megawati-Puan Minta Maaf, PDIP Terima

Ria Aldila Putri - detikNews
Rabu, 10 Mei 2023 18:48 WIB
Twitter
Foto: Ilustrasi media sosial (Getty Images/bombuscreative)
Jakarta -

Video seorang anak perempuan di Kabupaten Semarang meludahi spanduk bergambar Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani viral di media sosial. PDIP pun memberikan respons atas video viral tersebut.

Dilansir detikJateng, video yang diunggah oleh akun Instagram @unikinfo_id berlokasi di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Di dalam video pertama tampak seorang anak perempuan berkerudung hitam berdiri di depan spanduk bergambar potret Sukarno, Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani serta Kepala Desa Boto, Sjaichul Hadi.

Kemudian, si bocah perempuan tersebut meludahi potret Megawati yang ada di spanduk tersebut sambil tertawa terbahak-bahak. Dalam video selanjutnya, terlihat seorang ibu berhijab, yang diketahui sebagai orang tua dari anak tersebut, meminta maaf dan memberikan klarifikasi atas perbuatan anaknya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya selaku orang tua mewakili semua yang hadir di sini ingin menyampaikan permohonan minta maaf. Kepada yang pertama almarhum Bapak Ir Sukarno, yang kedua ibu Hj Diah Permata Megawati Setiawati atau Megawati Soekarnoputri, ketiga Ibu Puan Maharani, keempat Bapak Kades Sjaichul Hadi," ujar ibu tersebut dengan suara serak, seperti dilihat detikJateng, Rabu (10/5/2023).

Ibu tersebut sangat menyesal atas kejadian tersebut dan mengaku tindakan yang dilakukan anaknya tidak pantas dilakukan dan dipertontonkan. Dia pun berharap agar video anaknya itu tidak disebarluaskan lagi.

ADVERTISEMENT

"Atas kejadian beredarnya video yang tidak layak dilakukan dan dilihat, karena tindakan tersebut menyangkut etika norma kesopanan. Dari lubuk hati yang paling dalam kami menyesal dengan adanya kejadian tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya. Dan saya selaku orang tua akan lebih waspada lagi dalam mendidik anak," jelasnya.

"Sekiranya permohonan minta maaf dari kami semoga diterima bapak dan ibu, dan memberikan kesempatan buat kami semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kepada siapapun jangan menyebarkan lagi terkait video tersebut, karena kami sangat menyesalinya, terima kasih," lanjutnya.

Tanggapan PDIP

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, buka suara atas video tersebut. Ia mengatakan pihaknya sudah menerima permohonan maaf dan klarifikasi berupa tertulis dan video.

"Iya, sudah ada klarifikasi dan permohonan maaf tertulis maupun video, jadi sudah ada klarifikasi baik dengan pelaku maupun orang tua pelaku. Dari hasil klarifikasi, bahwa itu murni dilakukan oleh anak-anak dan itu adalah aksi spontan untuk konten saja, jadi artinya dia masih belum paham atas apa yang dilakukan, baik nanti berisiko seperti apa itu mereka masih belum paham," ujar Bondan saat dihubungi detikJateng.

Bondan menyebut video tersebut merupakan keperluan konten anak-anak tersebut dan tidak ada yang menyuruh mereka. Oleh karena itu pihaknya menerima permintaan maaf tersebut.

"Dengan mempertimbangkan hal itu, mereka masih anak-anak masih SD ada yang SMP kemudian itu hanya keperluan konten, untuk keperluan konten tidak ada pesanan maupun ada yang menyuruh. Mereka juga sudah klarifikasi dan memohon maaf ke semua pihak, termasuk ke kami, maupun secara tidak langsung kepada Bu Mega, Bu Puan, Ketua DPC dan kami menerima itu," ungkapnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

Simak juga 'Soroti Sambo, AKBP Achiruddin, hingga Rafael Alun, Megawati: Insaf!':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/gbr)



Hide Ads