Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisikan Golkar, PAN dan PPP telah bubar. Ali menilai saat ini Golkar memerlukan koalisi baru untuk Pemilu 2024.
"Koalisi Perubahan ini dibentuk dengan prinsip kesetaraan. Jadi kalau Golkar ingin gabung dipersilakan, monggo, karena kita tahu KIB yang kemarin dibentuk oleh Golkar itu sudah 'bubar', dia butuh koalisi, kelompok atau koalisi baru untuk menghadapi Pemilu 2024, kita persilakan," ujar Ali kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Ali juga membuka peluang Airlangga menjadi cawapres Anies Baswedan. Namun, Ali mengatakan hal itu tidak dapat menjadi syarat bergabungnya Golkar ke KPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peluang Airlangga terbuka (jadi Cawapres Anies)," ujarnya.
Sebab, Ali berpendapat baik NasDem, PKS maupun Demokrat tidak mensyaratkan ketum parpol tertentu untuk menjadi cawapres Anies jika ingin bergabung. Ali menegaskan terkait cawapres telah diserahkan sepenuhnya kepada Anies.
"Menjadi tidak fair kemudian kalau ingin bergabung tapi dengan membuat syarat," tuturnya.
Sebelumnya, Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal menanggapi pertemuan antara Ketum Partai Golkar Airlangga Hartato dengan Ketua Majelis Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu. PKS menilai pertemuan itu kemungkinan Demokrat mengajak Golkar untuk mendukung Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
"Mungkin Demokrat mengajak Golkar mendukung Anies," kata Iqbal dikonfirmasi, Rabu (3/5/2023).
Iqbal mengatakan hubungan antar partai politik dibutuhkan menjelang Pemilu 2024. Ia menegaskan jika Koalisi Perubahan masih solid dan ingin memperbesar kekuatan.
"Komunikasi antar parpol sangat diperlukan agar terjalin karena politik dinamis, koalisi perubahan masih solid dan terus berkomunikasi dengan partai lain bagian memperkuat koalisi," ucapnya.
Iqbal lantas menjawab peluang Airlangga menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan. Dia menilai semua tokoh berpotensi jadi cawapres Anies. Dia menilai saat ini situasi masih dinamis lantaran belum ada pembahasan di internal secara rinci.
"Saat ini semua calon berpeluang termasuk Pak Airlangga karena belum ada pembahasan di internal koalisi. Jadi masih dinamis dan akan dilihat potensi yang bisa menambah suara. Bila Golkar bergabung akan menguatkan Koalisi Perubahan," ucapnya.
Simak Video 'Airlangga Sampaikan Rencana Koalisi Besar, JK: Praktik Politiknya Tak Mudah':