Bukan Gabung KKIR, Golkar Ngaku Siap Jembatani Lahirnya Koalisi Besar

Bukan Gabung KKIR, Golkar Ngaku Siap Jembatani Lahirnya Koalisi Besar

Jihaan Khoirunnisa - detikNews
Jumat, 05 Mei 2023 12:43 WIB
Nusron Wahid
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid membantah kabar bergabungnya Golkar ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Gerinda-PKB. Hal ini disampaikan Nusron menanggapi pernyataan politisi PKB Faisol Riza yang menyebut Golkar sepakat bergabung ke KKIR.

Kendati demikian, dia menegaskan partainya sepakat untuk menjadi jembatan terbentuknya integrasi antara KKIR dan KIB menjadi Koalisi Besar.

"Bukan begitu, bukan gabung KKIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi, KKIR dan KIB. Bukan kita yang gabung" ujar Nusron dalam keterangannya, Jumat (5/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nusron, KIB yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi sebuah koalisi besar. Merger atau integrasi KIB dan KKIR ini dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.

"Kita ingin menghindari adanya kutub perubahan dan status quo, kita punya pengalaman pada Pemilu 2014 dan 2019 ada cebong dan kampret, religius dan sekuler. Ini tidak baik dan tidak sehat. Harus dihindari," kata Nusron.

ADVERTISEMENT

Karena semangatnya ini adalah merger atau integrasi dua koalisi, menurut Nusron, wajar kalau nantinya calon presiden dari KKIR dan wakil presidennya dari KIB.

"Cukup fair. Kan koalisi dua koalisi. KKIR dan KIB. Kalau Presidennya Prabowo dari KKIR dan Wakilnya Airlangga dari KIB dan kan wajar. Tapi sekali lagi soal capres dan cawapresnya kita serahkan sama ketum masing-masing partai," terang Nusron.

Dia menilai yang terpenting dalam bangunan koalisi besar yaitu mempunyai kesamaan niat untuk menang dalam Pilpres 2024 mendatang. Jika niatnya sudah sama, lanjut dia, persoalan calon akan mudah ditentukan.

"Nawaitunya harus menang dulu. Kalau sudah sama. Pasti tokoh yang dicalonkan adalah tokoh yang diyakini membawa angin, aura dan kontribusi kemenangan. Saya yakin calon kami dari KIB akan punya kontribusi yang signifikan dalam kemenangan," kata Nusron.

Diketahui sebelumnya Ketua DPP PKB Faisol Riza menyebut Golkar sepakat bergabung KKIR. Faisol mengatakan kesepakatan itu hasil dari pertemuan antara Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan beberapa waktu lalu.

"Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju," kata Faisol.

Faisol melanjutkan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung tetap merujuk pada kesepakatan antara PKB dengan Gerindra. Pada pembahasan antara PKB dan Gerindra pasangan untuk Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto dan Cak Imin.



Simak Video "Video Bahlil Sapa Pramono di Musda Golkar: Senior dan Guru Saya"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)



Hide Ads