Skema Kerja Tim Inti PKB-Golkar: Perbesar KKIR dan Perkuat Prabowo-Cak Imin

Skema Kerja Tim Inti PKB-Golkar: Perbesar KKIR dan Perkuat Prabowo-Cak Imin

Anggi Muliawati - detikNews
Kamis, 04 Mei 2023 13:27 WIB
Faisol Riza
Faisol Riza (Foto: Erlangga/dpr.go.id)
Jakarta -

Partai Golkar dan PKB menjadi partai inti atau penggerak motor koalisi besar yang merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Ada dua skema kerja yang disiapkan Golkar dan PKB.

Skema kerja ini diungkap oleh Ketua DPP PKB Faisol Riza yang juga termasuk dalam tim inti Golkar-PKB. Faisol menjelaskan skema itu yakni memperbesar KKIR dan memperkuat pasangan Ketum Gerindra Prabowo Subianto- Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Skema kerja sama PKB dan Golkar untuk mempersiapkan skema pemenangan Pilpres adalah memperbesar KKIR dan memperkuat Mas Bowo-Gus Imin," kata Ketua DPP PKB Faisol Riza kepada wartawan, Kamis (4/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faisol mengatakan Golkar memiliki pengalaman panjang di pemerintahan. KKIR kata Faisol membutuhkan hal itu.

"Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju," ujar Faisol.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, masing-masing PKB dan Golkar telah menunjuk tim teknis pembentukan koalisi besar. Faisol Riza menjadi utusan PKB sedangkan dari Golkar menunjuk Nusron Wahid.

Adapun pertemuan Golkar dan PKB kemarin, merupakan bagian dari upaya pembentukan koalisi besar tersebut. Keduanya mengklaim sepakat menjadi bagian tim inti dari koalisi besar.

Soal Inti Koalisi Besar

Golkar dan PKB siap menjadi partai inti di koalisi besar gabungan dari Koalisi Indonesia Besar (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertekad partainya dan PKB akan menjadi motor penggerak bagi koalisi tersebut.

"Kedua tim ini akan duduk meneruskan langkah-langkah teknis. Nah kami merasa tadi malam bertemu Bapak Presiden dan 6 partai lain terkait dengan visi pembangunan ke depan diingatkan Bapak Presiden bahwa 13 tahun ke depan adalah masa persimpangan jalan antara Indonesia jadi negara maju atau berada dalam jebakan negara berpendapatan menengah," kata Airlangga dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Cak Imin, Rabu (3/5).

"Oleh karena itu, ini direspons dengan pertemuan PKB dan Golkar bahwa kita siap untuk menjadi inti daripada menjaga pembangunan ke depan dan juga untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik terhadap partai-partai yang ingin melanjutkan program ke depan agar kita tidak jatuh menjadi negara berpendapatan rendah," lanjutnya.

(amw/eva)



Hide Ads