Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pantun saat menerima kunjungan pengurus PPP. Ia mengatakan kedua partai memiliki hubungan yang dekat bukan hanya dari jarak, tetapi juga sejarahnya.
"Antara PPP dan PDIP begitu dekat, bukan hanya lokasinya yang bertetangga Diponegoro, Menteng ini. Dari sejarah kelahirannya PPP ini lahir pada tanggal 5 Januari 1973 sementara PDIP 10 Januari 73. Jadi PPP ini saudara tua kita, 5 hari lebih tua dari PDIP," kata Hasto dalam rapat pertemuan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Minggu (30/4/2023).
Hasto menyebut pertemuan ini untuk mengukuhkan kerja sama partai politik. Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat sistem presidensial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi luar biasa, karena itulah seizin Ibu Mega pertemuan untuk mengukuhkan kerja sama partai politik dalam rangka penguatan sistem presidensial ini mohon izin untuk dibuka, terima kasih," ungkap Hasto.
Ia lantas membacakan sebuah pantun. Hasto mengatakan kerja sama antara PDIP dan PPP membawa berkah bagi rakyat.
"Buah semangka hijau isinya merah. Rasanya manis bikin semua cerah. Kerja sama kedua partai ini membawa amanah. Bagi Indonesia maju dan rakyat menuai berkah," ujarnya.
Pertemuan kemudian dilakukan secara tertutup. Terlihat hadir di lokasi Ketum Megawati Soekarnoputri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly.
Sementara PPP terlihat Plt Ketum Mardiono, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Bendum Arya Permana Graha, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siraj, hingga Ketua Majelis Pertimbangan M. Romahurmuziy.
Simak Video 'Megawati-Ganjar Sambut Rombongan PPP, Bahas Kerja Sama Politik':