PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau capres di 2024. Posisi Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB bentukan Golkar, PAN dan PPP dinilai tengah kritis.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs A. Khoirul Umam menyoroti nasib KIB terkini usai PPP mengambil keputusan sepihak mengusung Ganjar di 2024. Dia meragukan KIB saat ini masih solid.
"Statement elite Partai Golkar, PAN dan PPP yang mengklaim Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih solid Kamis (27/4), sebenarnya merupakan ekspresi panik akibat semakin terbukanya akar faksionalisme di internal KIB," kata Umam kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Umam menilai, sebagai sebuah koalisi, Golkar, PAN dan PPP seharusnya memiliki mekanisme baku dalam penentuan capres secara bersama-sama. Dia menyebut sangat tidak lazim jika ada salah satu dari ketiga partai itu yang menentukan capresnya sendiri.
"Sangat tidak lazim jika ada partai anggota koalisi, mengatasnamakan kedaulatan partainya, lalu menentukan tokoh capresnya masing-masing dan secara terpisah-pisah. Secara teoretik, koalisi menghendaki adanya kerja sama berbasis kesepahaman, negosiasi dan kompromi, untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan kolektif," ucapnya.
"Jadi, jika ada partai-partai anggota koalisi yang bebas bergerak sendiri-sendiri, maka sejatinya itu menjadi pertanda gagal atau bubarnya sebuah koalisi," lanjut Umam.
Simak Video 'KIB Tegaskan Masih Solid Meski PPP Usung Ganjar Capres':
Pakar sebut KIB sudah bubar secara de facto, simak di halaman berikutnya.