Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau hari raya Idul Fitri pada 22 April 2023. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin akan mengikuti salat Id di Masjid Istiqlal besok.
"Kemudian kita akan memulai salat Id kita start sekitar jam 07.00 WIB pagi. Kemudian insyaallah tamu-tamu VVIP yang akan datang yang sudah konfirm insyaallah Pak Wapres," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023).
Nasaruddin mengatakan ada sejumlah menteri yang akan salat Id di Masjid Istiqlal. Kemudian, dia menyebutkan ada juga sejumlah duta besar yang direncanakan bakal mengikuti salat Idul Fitri di Istiqlal besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara yang lain. Ditambah beberapa duta besar ya," ujarnya.
Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag, Ahmad Jayadi menyebutkan sejumlah menteri yang sudah konfirmasi akan salat Id di Masjid Istiqlal besok, di antaranya Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, Menteri ESDM Arifin Tasrin, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej.
"Ada Pak Wakil Menteri Agama juga hadir. Kemudian Wakil Menteri Hukum dan HAM juga hadir. Lalu Menteri ESDM juga hadir. Ditambah perwakilan dari negara-negara sahabat. Ini akan banyak hadir dalam rangka menunaikan salat Idul Fitri 1444 Hijriah," ujar Ahmad Jayadi.
Tema kutbah Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Istiqlal adalah 'Idul Fitri Momentum Menebar Maaf untuk Kerukunan Umat'. Khotib salat Id akan dipimpin oleh Prof Asep Saepudin Jahar yang merupakan rektor UIN Syarief Hidayattulah.
Kemudian, Ustad Ahmad Muzakir akan bertindak selaku imam salat Id. Menteri Agama, Yaqut Cholil dijadwalkan akan mendampingi Ma'ruf Amin untuk salat Id di Masjid Istiqlal.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau hari raya Idul Fitri jatuh pada 22 April 2023. Ketetapan itu dikeluarkan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag.
Sidang isbat digelar di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (20/4). Sidang isbat dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, hingga ormas Islam.
"Jatuh pada hari Sabtu tanggal 22 April 2023," ujar Yaqut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Secara umum, penentuan hari raya Idul Fitri 2023 menggunakan dua metode, yakni metode hisab dan rukyat. Metode tersebut digunakan pemerintah dan juga ormas Islam, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam hal ini, pemerintah RI melalui Kemenag menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang kemudian ditetapkan melalui sidang isbat.
Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menitikberatkan pada posisi geometris benda-benda langit. Sedangkan NU menggunakan metode rukyatul hilal. Potensi perbedaan umumnya terjadi antara pemerintah dan Muhammadiyah.
PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Hal tersebut tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.
Hasil hisab Muhammadiyah menyebut, pada 29 Ramadan, ijtimak menjelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB. Hilal sudah wujud ketika matahari terbenam di Yogyakarta dan pada saat itu bulan berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia.
(jbr/jbr)