Tiba di Kantor PAN, Ketum PBB Yusril Bakal Bahas Pilpres Bareng Zulhas

Tiba di Kantor PAN, Ketum PBB Yusril Bakal Bahas Pilpres Bareng Zulhas

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 13 Apr 2023 20:25 WIB
Yusril bertemu Zulhas di Kantor PAN
Foto: Yusril bertemu Zulhas di Kantor PAN (Firda/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menemui Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas di kantor PAN malam ini. Yusril mengatakan pertemuan ini tak jauh dari pembahasan isu Pilpres 2024.

Pantauan detikcom, Kamis (13/4/2023) pukul 08.00 WIB, Yusril tiba bersama sejumlah petinggi PAN. Zulhas menyambut kedatangan Yusril secara langsung di depan kantornya.

"Wah Pak Yusril nyetir sendiri. Kalah kita," sambut Zulhas usai Yusril turun dari mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka lalu berjabat tangan. Suasana terlihat cair di antara mereka.

Ditanya soal rencana pembahasan dalam pertemuannya dengan Zulhas, Yusril mengatakan akan membicarakan soal dukungan sosok capres dan cawapres 2024.

ADVERTISEMENT

"Soal mendukung capres cawapres," kata Yusril.

Mereka kemudian berjalan menuju ruangan di lantai 3 kantor PAN. Pertemuan mereka berlangsung secara tertutup.

Sebelumnya, Yusril bertemu Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jaksel, Kamis (6/4). Yusril menyambut baik gagasan koalisi besar yang mencuat, usai pertemuan 5 petinggi partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yusril mengatakan, dengan koalisi besar, maka semua kekuatan politik akan menyatu. Menurutnya, hal itu sangat ideal, utamanya bagi demokrasi di Indonesia.

"Artinya kalau koalisi besar itu tentu semua kekuatan politik akan menyatu tidak ada lagi sesuatu yang di luar dan itu memang sangat ideal, demokrasi yang khas Indonesia yang dilandasi oleh persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan," tutur Yusril.

"Dalam arti tidak ada oposisi yang frontal tapi kritik dan sikap kritis akan selalu ada, pasti, tidak mungkin demokrasi tanpa titik perbedaan, tapi bukan yang frontal dan tajam yang menimbulkan konflik dan perpecahan," imbuhnya.

(fca/dek)



Hide Ads