Gencar Para Ketum Parpol Merapat ke Prabowo Sambut Koalisi Besar

Gencar Para Ketum Parpol Merapat ke Prabowo Sambut Koalisi Besar

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 07 Apr 2023 08:45 WIB
Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama jajarannya menyambangi kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan membahas penjajakan kerja sama politik.
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah petinggi partai politik (parpol) merapat ke kediaman Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam satu pekan ini. Rangkaian pertemuan ini setelah muncul wacana koalisi besar pascaperjumpaan lima ketum partai politik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wacana koalisi besar digagas oleh lima partai, yakni Partai Gerindra dan PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), serta Partai Golkar, PAN, dan PPP (Koalisi Indonesia Bersatu). Ketum Partai Golkar Airlangga mengatakan koalisi besar sudah memiliki fondasi.

Hary Tanoe Bertemu Prabowo

Setelah muncul wacana koalisi besar, Prabowo Subianto bertemu dengan petingggi Partai Perindo. Prabowo membuka pintu jika Perindo ingin gabung ke dalam koalisi yang lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu diungkapkan Prabowo usai bertemu dengan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (5/4). Prabowo menyebut Gerindra dan Perindo punya visi dan nilai yang sama.

"Kita sepakat kita banyak visi yang sama, kita banyak nilai-nilai yang sama," kata Prabowo.

ADVERTISEMENT

Prabowo mengatakan pertemuan itu memunculkan kesepakatan kedua partai untuk bertemu kembali. Dia menyebut pertemuan selanjutnya seputar pembahasan kerja sama lebih dalam.

"Jadi kita akan bertemu lagi untuk dan kita sepakat bahwa kita ingin lebih dalam pembicaraan supaya kita bisa ada kerja sama politik ke depan, untuk kepentingan bangsa dan rakyat," ucapnya.

Prabowo lantas terbuka jika Perindo gabung ke koalisi yang besar. Gerindra saat ini berkoalisi dengan PKB dalam ikatan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Belum pasti apa maksud koalisi besar yang disinggung Prabowo terkait ajakannya kepada Perindo.

Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama jajarannya menyambangi kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan membahas penjajakan kerja sama politik.Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama jajarannya menyambangi kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (5/4/2023). Pertemuan membahas penjajakan kerja sama politik. (Andhika Prasetia/detikcom)

"Kami terbuka jika Perindo mau dukung atau gabung dalam koalisi yang besar, kami akan bicarakan kami akan yakinkan kawan-kawan yang sudah dalam koalisi kami," ujarnya.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo merasa terhormat diterima dengan baik oleh Prabowo. Terkait ajakan gabung koalisi besar oleh Prabowo, Hary Tanoe menyambut baik.

"Bagus sekali tentunya, memang itu subtansi yang penting yang dibicarakan jadi ke depan tentunya nanti dari Partai Gerindra dan dari kami Perindo akan melanjutkan diskusi-diskusi, mudah-mudahan ke depan kerja sama politik ini bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Yusril Bertemu Prabowo

Giliran Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra bertemu dengan Prabowo Subianto. Yusril menyambut baik gagasan koalisi besar yang menurutnya sangat ideal.

"Kami juga menyambut baik terbentuknya berbagai koalisi yang sudah ada sekarang ini dan tentu juga gagasan untuk membangun koalisi besar," kata Yusril usai bertemu Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4).

Yusril mengatakan dengan koalisi besar, maka semua kekuatan politik akan menyatu. Menurutnya, hal itu sangat ideal, utamanya bagi demokrasi di Indonesia.

"Artinya kalau koalisi besar itu tentu semua kekuatan politik akan menyatu tidak ada lagi sesuatu yang di luar dan itu memang sangat ideal, demokrasi yang khas Indonesia yang dilandasi oleh persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan," tutur Yusril.

"Dalam arti tidak ada oposisi yang frontal tapi kritik dan sikap kritis akan selalu ada, pasti, tidak mungkin demokrasi tanpa titik perbedaan, tapi bukan yang frontal dan tajam yang menimbulkan konflik dan perpecahan," imbuhnya.

Simak juga Video: Usai Perindo dan PBB, Gerindra Bakal Bertemu PAN

[Gambas:Video 20detik]







Hide Ads